Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak (Mat 5 : 37).
Search
Arsip Berita
Web
 
Advanced Search
Enhanced by
Home
Arsip
Dunia
Gereja
Ministri
Misi
Pendidikan
Budaya
Masyarakat
Arsip
NGO
Kasus Pengadilan
Etika & Hak
Agama
Bangsa
Hidup
Editorial
Customer Service
Info Iklan
Media Kit
Bookmark
Interaktif
Hubungi Kami
Kristiani Pos
Tentang Kami
Syarat dan Kondisi
Administrasi
 
 
Home > Society  > Nation
 

Penghargaan untuk Dua Pahlawan

Saturday, Sep. 18, 2004 Posted: 8:47:23PM PST


"JANGAN sebut kami pahlawan. Kami malu. Tindakan yang kami lakukan hanya karena naluri dan rasa kemanusiaan saja," tutur Syahromi, Satpam Kedutaan Besar Australia usai menerima penghargaan dari PT HM Sampoerna.

Sementara Ahmad Usman alias Mamad, buruh kontrak yang melarikan Elisabeth Manuela Bambina Musu ke Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre, mengangguk setuju.

Mata keduanya terlihat berkaca-kaca ketika Angky Camaro, Managing Director PT HM Sampoerna menyerahkan penghargaan di Menara Bapindo, Jl Sudirman, Jakarta, kemarin siang.

Sebelum diberi bantuan berupa uang di dalam amplop, keduanya diminta yang hadir untuk menuturkan kembali penyelamatan Manny, panggilan Elisabeth. Dalam kejadian itu, Maria Eva, ibu Manny, meninggal dunia.

Syahromi mengaku dirinya yang terluka terkena serpihan kaca dan benda keras lain berusaha menggeser tubuh mungil Manny yang tertimpa kaca antipeluru ketebalan 10 cm ke tempat yang aman.

"Saat itu saya tidak sadar kalau ada aturan bahwa seorang petugas keamanan harus menjaga lokasi kejadian tanpa memindahkan barang bukti seperti yang diajarkan," ungkapnya.

Dalam benaknya hanyalah segera menyelamatkan nyawa anak kecil yang terluka dengan membawanya jauh dari lokasi ledakan. Saat membawa tubuh Manny, Syahromi bertemu dengan Mamad yang datang dari tempat kerjanya di Pasar Festival Kuningan untuk menolong para korban.

Ia segera menyerahkan tubuh kecil penuh luka itu ke pelukan Mamad. Dengan niat yang sama, Mamad melanjutkan 'perjuangan' orang yang tidak dikenalnya itu menuju rumah sakit.

Saat keduanya bertemu di lantai 18 kemarin, mereka langsung saling berjabat tangan dengan erat. Mereka saling memperkenalkan diri dan mengobrol beberapa saat.

Penyerahan penghargaan yang hanya berlangsung sekitar 45 menit itu seperti ajang reuni bagi dua 'pahlawan' kemanusiaan. Di hadapan pimpinan PT HM Sampoerna dan wartawan, keduanya bertutur bahwa saat melakukan penyelamatan tersebut dalam benak hanya terlintas nasib dan wajah anak perempuan masing-masing.

Syahromi membayangkan wajah putri bungsunya yang berusia tujuh tahun, sedangkan Mamad terbayang almarhum putri bungsunya yang meninggal empat bulan lalu dalam usia tiga bulan.

Angky mengatakan pemberian penghargaan itu merupakan perwujudan kepedulian perusahaannya terhadap manusia-manusia yang memiliki nurani. Ia meminta supaya keduanya tidak melihat dari jumlahnya tapi pada 'nilai kemanusiaan' yang ada di balik penghargaan tersebut.

Ketika ditanya Media akan diapakan uang dalam amplop itu, Mamad dengan polos mengatakan akan membayar utang-utangnya. "Tidak enak hidup dengan utang," ungkapnya.

Sedangkan Syahromi memilih akan menggunakan untuk keperluan sekolah dua anaknya. "Saya utamakan untuk pendidikan kedua anak saya. Kalau masalah luka yang saya derita akan ditanggung hingga sembuh oleh pemerintah," katanya sambil menunjukkan telinga kirinya yang masih terbalut perban. Yuni Eko Sulistiono/J-1

KCM



 
Dari Society  
Poso Mencekam Lagi, Dua Siswi Ditembak di Jalan
Di tengah ketatnya penjagaan aparat keamanan pascapembunuhan terhadap tiga siswi SMA Kristen Poso, Sabtu (29/10) lalu, kekerasan bersenjata kembali terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Hari Selasa ...... | more
E-mail
Print-friendly version
Headlines Hari ini
  Thursday, Nov. 10 2005 7:41:02PM PST
Indonesia Suram Tanpa Pluralisme
Gereja Se-Indonesia Bahas Penutupan Tempat Ibadah
Pra Sidang Raya Dewan Gereja se-Dunia Akan Digelar di Sulut
Konsultasi Nasional Gereja-gereja di Indonesia Digelar
TPKB Minta SKB Serta Revisinya Dicabut [Photo]
Terpopuler
Terjadinya Penganiayaan Anak Kecil di Gereja Pondok Daud Dibantah
Sidney Mohede:Belajar dari Billy Graham
Penembokan Sekolah Sang Timur
Gus Dur Meminta Walikota Tangerang Memberikan Izin Membangun Gereja
Pelayan Lintas Waktu dan Ruang