Teror 9/9/ Guncang Jakarta
Friday, Sep. 10, 2004 Posted: 12:04:45PM PST
|
TEROR 9/9: Teror Bom mengguncang kawasan Kuningan, Jakarta, kemarin. Insiden tersebut diperkirakan menelan banyak korban.MI |
Tidak lama setelah AS dan Australia memperingatkan warganya agar mewaspadai Indonesia, sebuah teror bom kembali menguncang Jakarta, pukul 10.30 WIB kemarin. Bom berkekuatan besar meledak tepat di depan Kedubes Australia, Kuningan, Jakarta
Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar, usai rakor polkam di Ruang Rapat Utama Mabes Polri tadi malam, menyatakan dari hasil pemeriksaan sementara, ledakan bersumber dari sebuah mobil di depan Kedubes Australia. Indikasinya, ditemukan sebuah mobil yang rusak parah dan puing-puing mobil berserakan. ''Yang jelas kita sudah punya nomor sasisnya,'' kata Kapolri tanpa merinci nomor sasis mobil tersebut.
Mobil yang diduga mengangkut bom itu adalah pikap yang kini tinggal puing-puing. Pelat nomor polisi, meski terbakar, masih terlihat huruf dan angkanya, yaitu B 8984 I.
Salah seorang saksi mata, Abdul Amsar, mengatakan pada sekitar pukul 10.30 sebuah mobil melaju perlahan menuju pintu gerbang kedubes. Pada saat itu, Amsar, satpam di kedubes tersebut, berada tepat di depan pintu pagar paling luar kedubes atau sekitar tiga meter dari pusat ledakan. Dia bersama empat temannya, Christian, Iswanto, Sudirman, dan almarhum Anton Sujarwo, sedang bertugas menjaga pintu gerbang paling luar.
''Saat itu saya melihat ada sebuah mobil berwarna terang, sepertinya hijau, yang tidak ada moncongnya. Mobil sejenis Carry atau Espass itu melaju perlahan menuju gerbang. Sebelum berhenti, mobil tersebut sudah meledak. Saya tidak melihat ada supir yang turun.''
Beberapa menit sebelum ledakan terjadi, Ina, seorang karyawati di Menara Gracia, mengaku melihat mobil sedan dan mobil Kijang beriringan di depan kedubes. ''Saat itu saya sedang membeli siomay, saya melihat mobil sedan dan Kijang, di depan kedutaan, tiba-tiba meledak.''
Menurut seorang petugas Puslabfor Mabes Polri, bom yang meledak di depan gedung Kedubes Australia termasuk high explosive (berdaya ledak tinggi). Bom itu terbuat dari potasium klorat dan beratnya mencapai 50 kg. Ledakan bom itu dipicu oleh detonator elektrik.
Kapolri menyebutkan dari pemeriksaan lapangan ditemukan bahan TNT berdaya ledak tinggi dan sulfur dari bom berdaya ledak rendah. Bom ini mirip dengan jenis bahan bom di Bali dan Hotel JW Marriott. Bom ini tidak disertai bahan bakar sehingga tidak terdapat efek api.
Setelah ledakan, muncul asap putih berbentuk cendawan membumbung tinggi sekitar 50 meter.
Sedangkan hempasan dari ledakan tersebut terasa seperti menarik benda-benda yang ada di sekelilingnya, termasuk orang-orang yang sedang berdiri di trotoar dekat lokasi kejadian.
Kaca gedung rontok
Ledakan dahsyat itu merontokkan kaca-kaca bangunan hingga radius 500 meter di sepanjang Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Tembok dan pagar gedung Kedubes Australia setinggi lima meter roboh hingga selebar 15 meter.
Pos pengamanan di pintu masuk kedubes tersebut hancur dan hanya menyisakan tulang besi. Sedangkan gedung kedubes itu masih utuh, hanya sebagian besar kaca yang rontok.
Kerusakan lebih parah justru dialami setidaknya sembilan gedung di sekitar Kedubes Australia. Di antaranya, Plaza Kuningan, Menara Gracia, Gedung Binakarsa, gedung eks Bank Upindo, Rumah Sakit MMC, Plaza 89, kantor Departemen Koperasi, Kedutaan Malaysia, dan Sentra Mulia. Namun, kerusakan paling parah menimpa Plaza Kuningan, Plaza 89, Menara Gracia, dan Gedung Binakarsa.
Next Page: 1 | 2 |
|