Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak (Mat 5 : 37).
Search
Arsip Berita
Web
 
Advanced Search
Enhanced by
Home
Arsip
Dunia
Gereja
Ministri
Misi
Pendidikan
Budaya
Masyarakat
Arsip
NGO
Kasus Pengadilan
Etika & Hak
Agama
Bangsa
Hidup
Editorial
Customer Service
Media Kit
Bookmark
Interaktif
Hubungi Kami
Kristiani Pos
Tentang Kami
Syarat dan Kondisi
Administrasi
 
 
Home > Society  > Nation
 

Bom Mengguncang Kota Palu, Tujuh Orang Tewas

Enam orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka menyusul ledakan bom di Pasar Mahesa, Kota Palu, Sulteng. Hingga kini belum diketahui pelaku dan motif atas peledakan tersebut.

Saturday, Dec. 31, 2005 Posted: 1:32:23PM PST


Sebuah liputan video menunjukkan seorang pria menolong korban setelah sebuah ledakan mengguncang kerumunan di sebuah pasari di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (31/12). (SCTV via Reuters TV./Reuters)

Seorang polisi berjaga di depan lokasi ledakan bom di Kota Palu, Sabtu (31/12) yang menewaskan 6 orang dan sekitar 45 orang luka-luka. Ledakan bom di Kota Palu ini adalah yang pertama di 2005. Terakhir, ledakan bom terjadi di Gereja Imanuel, Kota Palu, November 2004. REUTERS/Bai Mazky

Polisi dan ahli medis memindahkan mayat setelah sebuah ledakan mengguncang sebuah pasar di Palu, Sulawesi Tengah, 31 Desember 2005. REUTERS/Bai Mazky

Tujuh orang tewas dan 45 lainnya luka-luka, menyusul ledakan keras yang menghantam sebuah kios di pasar daging babi di Kawasan Maesa, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Sabtu (31/12) pagi.

Kantor Berita Antara menyebutkan, para korban tewas dan sudah teridentifikasi akibat ledakan yang diduga kuat bersumber dari bom rakitan pada pukul 07:05 Wita, yaitu Bambang Wiyono Saputra (50), Yakulina Tana (45), Agustina Mande (37), serta Yoppie (42) beserta istrinya Ny. Meisye (39). Korban lainnya, Serka Tasman Lahansang (anggota Intel Korem 132/Tadulako), dan istrinya yang belum diketahui identitasnya.

Tiga dari tujuh korban yang tewas itu meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP), sementara empat lainnya meninggal dalam perawatan di beberapa rumah sakit. Semua korban tewas ini, tubuh mereka umumnya penuh luka robek serius dan sebagian hancur di bagian kaki.

Hingga Sabtu siang, Jalan Sulawesi dari arah Taman Nasional dan Rutan Maesa Palu yang merupakan lokasi kejadian, masih ditutup aparat keamanan. Di jalan ini sebelumnya terlihat beberapa mobil ambulance masuk-keluar mengevakuasi korban untuk diangkut ke rumah sakit.

Sedangkan Kapolda Sulteng Brigjen Pol Drs Oegroseno kepada wartawan di lokasi kejadian, Sabtu, mengatakan, pihaknya sudah mengidentifikasi seseorang yang dicurigai sekaitan insiden ledakan tersebut. "Kita segera kejar dia untuk diperiksa, apa tujuannya berada di sekitar tempat kejadian perkara," tuturnya.

Kapolda Oegroseno yang kurang dari 20 menit setelah kejadian sudah berada di TKP dan memimpin langsung proses evakuasi para korban itu, tak menjelaskan cici-ciri orang dimaksud, kecuali mengatakan oknum yang dicurigai tersebut yakni yang mengendarai sebuah mobil dan melintas di Jln Sulawesi saat terjadi ledakan.

Sementara itu, sejumlah petugas kepolisian dari kesatuan Reserse dan Jihandak terlihat sibuk melakukan olah TKP, dengan meminta keterangan sejumlah warga yang berada di sekitarnya.

Mereka juga mengumpulkan sisa-sisa serpihan ledakan yang diduga berasal dari sebuah bom rakitan, guna kepentingan penelitian secara laboratoris.

Beberapa benda yang sudah dikumpulkan petugas, antara lain potongan kaleng serta paku yang beserahkan di tanah dan menancap di pepohonan sekitar lokasi kejadian.

Dalam penyisiran di TKP sebelumnya, petugas juga sempat mengangkat sebuah benda yang dicurigai sebagai bom. Benda misterius yang ditemukan sekitar empat meter dari sumber ledakan kemudian dimasukkan dalam mobil Jihandak untuk diamankan.

Aparat kepolisian dibantu TNI dan Satpol Pamongpraja setempat juga sejak Sabtu pagi atau beberapa menit setelah terjadi ledakan bom di Kawasan Maesa, Kelurahan Tatura Utara, yang banyak dihuni warga keturunan Minahasa (Sulut), segera menutup semua pintu keluar Kota Palu.

Ledakan bom di Kota Palu ini adalah yang pertama di 2005. Terakhir, ledakan bom terjadi di Gereja Imanuel, Kota Palu, November 2004.




Maria F.

 
Dari Society  
Menteri Agama: Dukungan Minimal 60 Orang Tidak Mutlak
Menteri Agama (Menag), M Maftuh Basyuni menegaskan, dukungan masyarakat setempat untuk mendirikan rumah ibadah paling sedikit 60 orang tidak bersifat mutlak. Bila jumlah dukungan itu tidak terpenuhi, ...... | more
E-mail
Print-friendly version
Headlines Hari ini
  Thursday, Apr. 27 2006 3:56:45PM PST
Gereja Pantekosta Gunung Putri Hentikan Aktifitas
Setiap Hari, Sepuluh Bayi Lahir Terinfeksi HIV
Ketua PGI: Penutupan Tempat Ibadah karena Penafsiran Salah Kaprah
Bahtera Tandakan Zaman di New Zealand
Italia Pindahkan Iklan Film 'Da Vinci Code'
Terpopuler
Terjadinya Penganiayaan Anak Kecil di Gereja Pondok Daud Dibantah
Sidney Mohede:Belajar dari Billy Graham
Penembokan Sekolah Sang Timur
Gus Dur Meminta Walikota Tangerang Memberikan Izin Membangun Gereja
Pelayan Lintas Waktu dan Ruang