Penghuni kos diminta terlibat kegiatan rohani
Tuesday, Aug. 31, 2004 Posted: 4:15:43PM PST
Para penghuni kos-kosan di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, diminta mengikuti kegiatan-kegiatan yang bersifat kerohanian. Tujuan mengikuti kegiatan kerohanian itu untuk meminimlasir terjadinya pergaulan bebas yang mengarah pada perbuatan asusila, karena warga kos-kosan jauh dari pengawasan orangtua.
Harapan itu disampaikan Ketua Mudika Kelompok Umat Basis (KUB) Ratu Pemersatu Ilahi (RPI) Stasi Lasiana, Alex Moni melalui Sekretarisnya, Levianus Dima dan sejumlah anggota mudika setempat, Sabtu (28/8) siang. Dima ditemui di sela-sela kegiatan mencari dana dalam bentuk "rantang berjalan" untuk suatu kegiatan rohani bersama mudika dari Desa Tunbaba, Kecamatan Insana, Kabupaten TTU. Kegiatan ini akan berlangsung Oktober mendatang di Gereja St. Andreas-Lasiana.
Menurut Dima, penghuni kos-kosan di Kelurahan Oesapa sering mendapat sorotan negatif dari masyarakat Kota Kupang. Hal ini terjadi karena munculnya sejumlah kasus kehamilan di luar nikah, aborsi, bunuh diri yang dilakoni sejumlah muda mudi penghuni kos-kosan. Menurut dia, berbagai perbuatan negatif yang merenggut korban jiwa itu akibat pergaulan bebas.
Menurut Dima, salah satu cara untuk meminimalisir terjadinya hal-hal seperti itu, adalah melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan positif, termasuk kegiatan kerohanian. Tak kalah pentingnya adalah perhatian serius dari pemerintah setempat, tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Mudika setempat, tambah Dima, sedang berusaha merangkul seluruh muda-mudi Katolik agar bisa terlibat dalam kegiatan rohani atau gereja dan kegiatan positif lainnya di kelurahan. "Untuk KUB RPI, saat ini cukup banyak anggota yang aktif terlibat dalam kegiatan rohani. Dan sebagai pemuda, saya gembira dengan kenyataan ini," kata Dima.
Menurut Dima, dengan keterlibatan mudika dalam kegiatan rohani, bukan berarti mudika dilarang berpacaran. Namun setidaknya, dengan banyak mengikuti kegiatan rohani maka pemuda bisa mengetahui sejauhmana batas-batas kewajaran dalam berpacaran.
"Batas-batas pergaulan itu bisa diingatkan jika mudika terlibat dalam kegiatan rohani," kata Dima yang mengaku memiliki seorang pacar di Oesapa.
Sebenarnya, kata Dima, banyak potensi yang ada dalam diri muda-mudi Oesapa. Hanya saja, belum dilihat dan diperhatikan pemerintah. (mar)
PK
|