Tokoh Agama Sulut Dukung Usulan Libur Natal
Usulan liburan Natal selama satu minggu yang disampaikan anggota DPRD Sulut, ternyata terus mendapat dukungan. Kali ini datangnya dari kalangan rohaniwan, yang menyatakan agar usulan ini secepatnya dapat disetujui oleh Gubernur Sulut
Sunday, Oct. 30, 2005 Posted: 11:26:07AM PST
Usulan liburan Natal selama satu minggu yang disampaikan anggota DPRD Sulut, ternyata terus mendapat dukungan. Kali ini datangnya dari kalangan rohaniwan, yang menyatakan agar usulan ini secepatnya dapat disetujui oleh Gubernur Sulut Drs Sinyo H Sarundajang untuk direalisasikan, mengingat perayaan Natal sudah tidak lama lagi.
Menurut Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Manado, Pdt Drs Johan Manampiring STh, Sulut sebagai daerah yang mayoritas Kristen, memang layak untuk memberlakukan usulan ini. Pasalnya, Natal merupakan sentra dari perayaan hari raya keagamaan Kristen. “Usulan liburan Natal ini sangat baik dan layak dinikmati oleh warga kristiani yang ada di Sulut,” ujar Manampiring seraya menambahkan bahwa masalah liburan ini tidak bakalan mengganggu aktivitas anak-anak sekolah maupun PNS, dengan pertimbangan dapat menambah waktu atau jam kerja di hari-hari lain.
Dengan adanya liburan Natal ini, kata Manampiring akan membuat PNS tidak melakukan bolos kerja seperti yang sering dilakukan selama ini. Baik itu dilakukan pada saat menjelang hari raya maupun sesudahnya. “Kita ketahui bersama bahwa libur Idul Fitri untuk umat muslim kan satu minggu. Jadi apa salahnya jika liburan Natal ini juga minimal satu Minggu dengan perhitungan dua hari sebelum Natal dan satu hari setelah tahun baru. Dan dipastikan cara ini akan meminimalisasi PNS untuk tidak bolos,” ungkap Manampiring.
Ditambahkannya, untuk pastinya, agar usulan ini tidak mengambang alangkah bijaksananya jika sesegera mungkin dapat ditetapkan.
Sementara itu senada dengan Manampiring, Ketua Forum Bersama Guru-guru Kristen (Forbes G2K) Pdt Lucky Rumopa, mendesak kepada DPRD agar secepatnya dapat merealisasikan Peraturan Daerah (Perda) khusus tentang liburan Natal ini. “Mengingat Natal sudah tidak lama lagi dan mayoritas penduduk Sulut beragama Kristen, maka wajar jika pemerintah memperhatikan hal ini,” ujar Rumopa.
Dikatakannya, liburan Natal ini tidak mengganggu aktivitas warga termasuk anak sekolah. Karena seperti biasanya menjelang Natal sebagian warga Sulut lebih banyak menyiapkan dan berbenah ketimbang aktivitas lainnya.(
Eva N.
|