Din Syamsuddin: MUI Tidak Larang Ucapan Selamat Natal
Seminar Wawasan Kebangsaan X BAMAG Jatim digelar di Surabaya
Tuesday, Oct. 11, 2005 Posted: 3:19:59PM PST
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof DR HM Din Syamsuddin MA menyinggung soal muslim memberikan ucapan selamat pada hari Natal.
"Saya tiap tahun memberi ucapan selamat Natal kepada teman-teman Kristiani," katanya di hadapan ratusan umat Kristiani dalam seminar Wawasan Kebangsaan X BAMAG Jatim di Surabaya (10/10).
Din yang juga Sekretaris Umum MUI Pusat itu menyatakan MUI tidak melarang ucapan selamat Natal, tapi melarang orang Islam ikut sakramen/ritual Natal.
"Kalau hanya memberi ucapan selamat tidak dilarang, tapi kalau ikut dalam ibadah memang dilarang, baik orang Islam ikut dalam ritual Natal atau orang Kristen ikut dalam ibadah orang Islam," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan kepada peserta seminar tentang pluralisme, liberalisme, dan sekulerisme.
"Pluralisme agama itu tak disorot MUI, tapi MUI menyoroti jika pluralisme dibelokkan sinkretisme (semua agama sama). Jadi, fatwa itu salah dalam judul," kata Din.
Saat menjawab pertanyaan tentang SKB terkait izin pendirian rumah ibadah yang mensyaratkan izin dari puluhan tetangga di sekitar tempat ibadah, Din menjawab, "SKB itu tidak melarang orang beribadah tapi merupakan upaya mencegah bentrok, karena saya kira perlu komunikasi, perlu kesepakatan atau rambu-rambu yang disepakati bersama," katanya.
Ia mengakui ada yang perlu dikomunikasikan bahwa pemeluk Kristen itu mempunyai ratusan sinode yang berbeda gereja.
"Kalau Islam itu NU atau Muhammadiyah tetap bisa shalat dalam masjid yang sama, tapi kalau Kristen harus dalam rumah ibadah yang berbeda. Mungkin ini yang belum diketahui, sehingga dituduh macam-macam," katanya.
Atas dasar realitas itu, Din mengajak umat semua agama untuk memikirkan solusi mencegah bentrok antaragama yang umumnya terkait pendirian tempat ibadah dan penyiaran agama.
"Bisa juga dengan menyusun daftar keberatan Kristen, Islam, dan agama lain yang dibuat semua agama dan akhirnya dibahas bersama," katanya.
Sandra Pasaribu
|