Lisa: Kemenangan Ini karena Tuhan dan Mama
Monday, Aug. 16, 2004 Posted: 3:22:06PM PST
ATHENA-- Rasa Ketuhanan kelihatannya amat tebal dalam diri Lisa Rumbewas, karena ia mengatakan suksesnya meraih perak di angkat besi Olimpiade Athena, Minggu, merupakan anugerah Tuhan serta adanya dorongan moral dari ibunya.
"Saya rasa kemenangan ini merupakan anugerah Tuhan. Itu yang nomor satu dan dorongan Mama nomor dua," kata Lisa seperti tidak mampu berkata-kata saat dikerubungi wartawan Indonesia setelah tampil sebagai atlet Indonesia yang menyumbangkan medali pertama dalam Olimpiade yang berlangsung di Athena, 13-29 Agustus 2004.
Seperti halnya rekannya yang sehari sebelumnya kalah, Rosmainar, yang juga mengatakan kekalahannya karena belum dapat rejeki dari Tuhan, maka Lisa yang menang pun tetap tidak melupakan kebesaran Tuhan yang telah memberinya kemenangan.
"Saya gembira menyumbangkan medali itu untuk negara dan bangsa, apalagi merupakan medali pertama dalam Olimpiade ini," tutur Lisa, yang juga meraih medali perak dalam Olimpiade Sydney 2000.
Gadis pemalu kelahiran Jayapura, 10 September 1980 itu pada 2001 tampil sebagai peraih medali perak pada SEA Games dan Kejuaraan Asia serta tiga medali perak pada Kejuaraan Asian Allstars dan medali emas pada Kejuaraan Intercity Asia.
Ia agak canggung ketika wartawan memintanya bergaya dengan memegang medalinya serta daun zaitun tetap berada di kepalanya. Daun yang dirangkai itu merupakan lambang Olimpiade Kuno sehingga daun itu amat bergengsi dan tetap dibawa beberapa atlet yang meraihnya kemana pun ia pergi. "Ah kok difoto-foto terus," katanya singkat.
Tentang bonusnya sebesar Rp750 juta sebagai peraih medali perak, ia mengaku belum tahu mau diapakan. "Disimpan aja dulu, saya belum tau mau diapakan," kata puteri Ida Korwa yang bersuamikan Levi Rumbewas, mantan atlet binaraga nasional.
Khawatir Tapi Tenang
Ida Korwa mengaku, dalam menghadapi pertandingan di Athena, ia amat tenang, tidak seperti saat puterinya bertanding di Olimpiade Sydney empat tahun lalu.
"Saya merasa amat tenang. Ini amat berbeda dengan pertandingan Lisa sebelumnya. Saya pasrah pada Tuhan dan saya amat yakin puteri saya dapat memenangi pertandingan," kata Ida Korwa, yang sempat tidak dapat masuk ke gedung pertandingan karena tidak memiliki tanda pengenal serta tidak memiliki karcis masuk, namun akhirnya berhasil menyaksikan puterinya mengangkat barbel karena bantuan pengurus manajer tim angkat besi, Sonny K.
Ida menambahkan, satu hal yang membuat ia agak khawatir, karena ia mengetahui puterinya itu sedang dalam tekanan dan bila itu terjadi maka Lisa biasanya kumat epilepsinya.
"Dari layar lebar di dinding saya melihat mata Lisa agak lain. Kalau itu terjadi saya yang faham harus melakukan apa. Pelatih asingnya juga sudah faham apa yang dilakukan, yaitu memijat bagian tangannya," kata Ida Korwa.
Pelatih Lukman mengakui, Lisa memang mengalami epilepsi dan sempat terlentang beberapa saat dan hal itu pula yang membuat ia kurang mendengar panggilan dari panitia pertandingan, sehingga Lisa terlambat naik ring pada angkatan kedua clean & jerk dan saat ia melakukan angkatan baru sampai bahu, ia sudah disuruh turun oleh panitia karena waktunya sudah habis.
Next Page: 1 | 2 |
|