Pengelola Dana Kompensasi Pengurangan Subsidi BBM Jangan Manfaatkan Kondisi Kemiskinan Rakyat
Aparat yang mengelola dana-dana konpensasi subsidi BBM ini jangan melakukan kecurangan. "Jangan takut karena ada gubernur atau bupati, tetapi harus takut kena kualat dan kutuk dari Tuhan, karena ini menyangkut orang susah," tegas Gubernur NTT, Piet
Friday, Oct. 7, 2005 Posted: 7:49:23AM PST


|
Gubernur NTT, Piet A Tallo, S.H, menyerahkan Kartu Kompensasi BBM (KKB) kepada keluarga miskin di Kelurahan Oebufu, Kota Kupang. Acara penyerahan kartu tersebut berlangsung di Gereja Maranatha, Oebufu, Kota Kupang, Rabu (5/10) pagi. FOTO: POS KUPANG/PASCHALIS THO |
Gubernur NTT Piet A Tallo meminta para pengelola dana Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) tunai langsung sebesar Rp 100 ribu/KRT/bulan tidak memanfaatkan kondisi kemiskinan masyarakat ini untuk mendapatkan keuntungan. Tallo meminta hal itu dalam sambutannya pada penyerahan kartu keluarga miskin secara simbolis kepada 10 KK miskin yang terdapat di Kelurahan Oebufu, di Gereja Maranatha, Oebufu-Kupang, Rabu (5/10), Pos Kupang memberitakan.
Pemberian dana subsidi BBM itu, merupakan bentuk perhatian pemerintah atas penderitaan dan pergumulan masyarakat kecil. Oleh karena itu, aparat yang mengelola dana-dana konpensasi subsidi BBM ini jangan melakukan kecurangan. "Jangan takut karena ada gubernur atau bupati, tetapi harus takut kena kualat dan kutuk dari Tuhan, karena ini menyangkut orang susah," tegas Tallo.
Sebanyak 307 kepala rumah tangga miskin (KRTM) di Kota Kupang pada, Rabu (5/10), menerima dana tunai kompensasi bahan bakar minyak (BBM). Total dana yang dicairkan kepada 307 KRT tersebut sebanyak Rp 92.100. 000,00. Mereka merupakan bagian dari 23.067 KRTM di Kota Kupang yang layak menerima dana kompensasi BBM dari pemerintah tahun ini.
Keceriaan tampak jelas dari wajah para KRTM ketika keluar dari loket pembayaran. Pencairan dana kompensasi pada hari pertama ini berjalan lancar karena karena hampir semua ketentuan dipenuhi oleh KRTM penerima dana kompensasi. Ketentuan tersebut antara lain membawa KKB asli dan tidak dirobek atau dipisahkan.
Beberapa KRTM yang ditemui usai menerima dana tunai kompensasi BBM ini mengungkapkan kegembiraannya. Naomi Kadju, salah seorang KRTM yang ditemui Pos Kupang usai menerima dana tersebut, mengaku sempat tidak percaya bisa mendapatkan dana kompensasi BBM. Ia mengaku gembira karena mendapatkan uang dengan jumlah besar dalam waktu singkat tanpa membuang keringat. Demikian juga Lukas Wila, warga Kelurahan Oebobo yang sehari-hari bekerja sebagai penjual ikan. Menurut Lukas, uang tersebut seperti muzizat karena selama hidupnya ia belum pernah memegang uang dalam jumlah besar seperti itu.
Pencairan dana kompensasi BBM di Kota Kupang pada hari pertama masih terpusat di Kantor Pos Cabang Utama Kupang. Sedangkan dua kantor bayar lainnya masih lengang. Kepala Kantor Pos Unit Oepura, I Ketut Sudana mengatakan, sesuai surat dari BPS, pihaknya diberi tugas melakukan pembayaran kepada 2.700 KRTM. Namun karena pada hari pertama, katanya, banyak KRTM yang belum mengantongi KKB, maka pada hari itu belum ada realisasi. "Pada dasarnya kita siap. Kapan saja mereka datang membawa KKB kita bayar. Hari ini belum ada KRTM yang datang karena belum banyak yang dapat KKB. Mungkin besok atau lusa baru banyak yang datang," kata Ketut.
Sandra Pasaribu
|