Presiden akan Lakukan Pembaruan Setelah Satu Tahun Memerintah
Thursday, Oct. 6, 2005 Posted: 3:32:36PM PST
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan akan melakukan pembaruan setelah setahun pemerintahannya.
"Lewat setahun pemerintahan ini, kita harus mawas diri dan sekaligus selanjutnya melaksanakan koreksi, perbaikan dan pembaruan. Hanya dengan cara itu momentum dan kesempatan itu (perbaikan) tidak pergi," kata Presiden saat membuka Pameran Produksi Ekspor ke 20, di Pekan Raya Jakarta, Rabu (5/10.
Presiden menjelaskan, momentum yang dimaksud adalah momentum perbaikan kondisi perekonomian.
"Saya terus mengikuti artikel yang disusun oleh para ekonom, pengamat dan praktisi dunia usaha dalam dan luar negeri. Dalam percakapan dengan mitra saya, kepala pemerintahan seluruh dunia, kemarin antara lain saya bicara dengan PM Singapura. Hampir semua mengatakan Indonesia memiliki momentum kebangkitan, memiliki peluang yang besar untuk ekonominya tumbuh dan bangkit kembali setelah mengalami krisis yang dahsyat," jelas Presiden.
Presiden juga menyoroti terjadinya penarikan dana oleh investor, khususnya investor asing. Dia meminta agar tidak serta merta mencari kesalahan pihak luar.
"Kalau tiba-tiba investor asing menahan diri, kita harus mawas diri. Ada apa. Apa yang keliru. Sebelum kita mencari-cari faktor itu di pihak lain, mari kita lihat rumah kita sendiri, apanya yang belum beres, mana yang macet, mana yang menghambat, dan punya kepentingan yang tidak sejalan dengan kepentingan kita menarik investasi dan mendorong ekspor. setelah ini," paparnya.
Pemerintah, sambungnya, menyadari sedalam-dalamnya bahwa iklim kondusif yang mampu menggerakkan sektor riil dan mampu meningkatkan investasi belumlah seperti yang kita harapkan. "Masih banyak hal harus kita benahi untuk menarik investasi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi," kata Presiden.
Oleh karena itu, Presiden meminta kepada seluruh instansi pusat maupun jajaran pemerintah di daerah, untuk terus berupaya membangun kesamaan visi dan persepsi guna mewujudkan iklim yang kondusif bagi dunia usaha.
Presiden menambahkan, selama 20 kali diselenggarakan PPE, pameran ini terbukti memberi pengaruh yang besar terhadap peningkatan ekspor non migas.
"Saya minta kepada pemerintah dan dunia usaha untuk terus bekerja keras mempertahankan laju pertumbuhan ekspor kita," katanya.
Ada lima langkah, menurut Presiden, yang harus dilakukan dalam meningkatkan ekspor non migas. Pertama, menurunkan ekonomi biaya tinggi. Caranya dengan menyederhanakan prosedur perizinan. "Kita sedang mempersiapkan satu aturan untuk menuju kesitu. melakukan deregulasi dan birokratisasi peraturan yang menghambat perdagangan agar semua makin mudah, murah, efisien dan cepat," katanya.
Kedua, memperlancar arus barang dengan mengurangi hambatan distribusi, meningkatkan sarana transportasi dan mempermudah arus lalin barang. Ketiga, meningkatkan daya saing produk ekspor dengan melakukan diversifikasi produk bernilai tambah tinggi. "Diversifikasi pasar ekspor, serta meningkatkan akses pasar melalui kerjasama bilateral, regional dan multilateral ini tidak mudah," kata Presiden.
Next Page: 1 | 2 |
Nofem Dini
|