Indonesia Berduka, Bali Kembali Diguncang Ledakan Bom
Pelaku bom bunuh diri dipastikan 3 orang, sementara 26 tewas
Monday, Oct. 3, 2005 Posted: 12:52:29PM PST


|
Petugas keamanan memeriksa restoran Raja di Kuta, Bali, Sabtu, 1 Okt 2005. (AP Photo/Ed Wray) |

|
Dua pria membawa seorang korban ledakan bom di pinggiran pantai Jimbaran di Bali, Sabtu, 1 Okt 2005. (AP Photo/Agung Mulyajaya) |

|
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbicara dalam sebuah konferensi pers. REUTERS/Dudi Anung/Setpres/Handout |
Bali kembali terguncang diakibatkan oleh tiga ledakan bom, Sabtu (1/10) sekitar pukul 20.00 WITA. Dua ledakan pertama berlangsung di kawasan Kompleks Kuta Square. Sementara ledakan ketiga membuncah di sebuah kafe di areal Pantai Jimbaran.
Seperti dilansir Kantor Berita Antara, serangkaian pengeboman itu menghancurkan beberapa bangunan kafe dan restoran. Hingga berita ini ditulis, setidaknya seorang tewas dan sedikitnya 40 orang luka-luka. Adapun keterangan yang dihimpun Antara menyebutkan, ledakan pertama dan kedua terjadi di Kafe Nyoman, kawasan Kedonganan, Jimbaran sekitar pukul 19.20 WITA.
Sedangkan ledakan ketiga, terjadi di Raja Bar and Restaurant Kuta Town Square, kawasan wisata Kuta sekitar pukul 19.42 WITA. Dalam peristiwa ini diduga seorang wisatawan Jepang tewas. Sementara beberapa orang lainnya mengalami luka-luka dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah dan rumah sakit terdekat.
Beberapa saksi mata menuturkan kepada Antara, ledakan yang mengguncang Raja Bar and Restaurant cukup kuat dan terdengar hingga radius beberapa kilometer dari kawasan wisata Kuta. Ledakan ini tidak saja menghancurkan seluruh isi bangunan restoran, tetapi juga beberapa bangunan yang ada di sekitarnya.
Data terakhir yang diperoleh Antara dari Posko Relawan Poli Bedah RSUP Sanglah, Denpasar, Minggu hingga pukul 16.00 Wita, jumlah korban yang meninggal akibat ledakan bom di kawasan wisata Jimbaran dan Kuta tercatat 26 orang, sementara korban luka-luka (berat dan ringan) tercatat 122 orang.
Dari daftar korban yang meninggal dunia dan berhasil diidentifikasi, sebagian besar warga negara Indonesia/WNI (14 orang), sedangkan sisanya wisatawan mancanegara berkebangsaaan Jepang (satu orang), Australia (dua orang). Sementara korban meninggal lainnya, belum berhasil diidentifikasi.
Dari korban yang berhasil diidentifikasi, masing-masing enam orang beridentitas laki-laki, dan delapan orang perempuan. Sementara korban meninggal yang belum teridentifikasi sebanyak empat orang, dan ada dua kaki yang tidak jelas pemiliknya.
Sementara itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, bom yang meledak di Kuta dan Jimbaran, Bali, Sabtu (1/10) malam, adalah bom bunuh diri dan tidak dilakukan di kendaraan bermotor. Ketiga orang yang diduga sebagai pelaku peledakan kemarin fotonya sudah dilansir ke publik.
"Ledakan bom itu terjadi di tempat terbuka dan mudah dijangkau. Kami mengutuk teroris. Peristiwa ini sangat mencoreng citra bangsa Indonesia," kata Presiden di Hotel Inna Kuta Beach, Badung, seusai mendatangi lokasi ledakan bom di Raja’s Bar and Restaurant, Kompleks Kuta Square, Minggu (2/10).
Secara terbuka, Presiden menyatakan menyesal dan meminta maaf atas peristiwa ledakan bom yang untuk kedua kalinya terjadi di Bali tersebut. Namun, Presiden mengharapkan masyarakat Bali tidak khawatir. Pemerintah akan melakukan langkah-langkah khusus yang berkaitan dengan pemulihan pariwisata.
Tiga ledakan di kawasan Kuta dan Jimbaran tersebut mengingatkan kejadian serupa, hampir tiga tahun silam. Pada 12 Oktober 2002, musibah Bom Bali telah menyentak dunia. Dua bom dahsyat meledak di Sari Club dan Paddy`s Cafe di Jalan Legian, Kuta, pada tengah malam. Tidak itu saja, ledakan bom juga terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat di kawasan Renon, Denpasar.
Next Page: 1 | 2 |
Sandra Pasaribu
|