52 Kasus Dugaan Flu Burung Terjadi di Indonesia
Jumlah pasien yang diduga terinfeksi virus flu burung saat ini 17 orang dirawat di RSPI Sulianti Saroso, satu di RS Persahabatan, delapan di RS Pondok Indah, satu di RS Hasan Sadikin Bandung dan satu di RSPAD Gatot Subroto
Wednesday, Sep. 28, 2005 Posted: 10:25:32AM PST
|
Suara Pembaruan |
Dugaan kasus flu burung meningkat dan sampai Selasa (27/9) pagi telah menjadi 52 kasus. Berdasarkan pemetaan deoxyribonucleic acid (DNA) terhadap virus flu burung yang menginfeksi Iwan Siswara dan Rini Dina disimpulkan virus tersebut berasal dari Indonesia.
Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dan Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan I Nyoman Kandun mengatakan hal itu di Jakarta, Senin (26/9), Suara Pembaruan memberitakan. Menurut informasi dari Posko Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung Departemen Kesehatan, ke-52 kasus tersebut terdiri atas, 1 kasus terpapar, 38 kasus suspect (34 hidup dan satu meninggal), delapan kasus probable (enam hidup dan dua meninggal), lima kasus konfirmasi bila pemeriksaan reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR). Dari kelima kasus itu, tiga meninggal.
Jumlah pasien yang diduga terinfeksi virus flu burung saat ini 17 orang dirawat di RSPI Sulianti Saroso, satu di RS Persahabatan, delapan di RS Pondok Indah, satu di RS Hasan Sadikin Bandung dan satu di RSPAD Gatot Subroto.
Menurut Nyoman, hasil pemetaan DNA pada keponakan Rini Dina, yakni F (9) belum ada, sehingga tidak diketahui apakah virus flu burung yang menginfeksi F sama dengan virus yang menginfeksi Rini Dina.
"Di mana mereka terinfeksi? Ada 22 provinsi yang mengalami flu burung pada unggas. Siapa pun yang tinggal di 22 provinsi itu harus waspada," ujarnya.
Menkes mengatakan, untuk menghadapi KLB flu burung sore ini sebanyak 10.000 kotak (100.000 kapsul) obat antivirus osetalmivir tiba di Jakarta. Kemudian pada Jumat (30/9) akan tiba 10.000 kotak lagi. Ditegaskan, sampai saat ini belum terjadi penularan virus flu burung dari manusia ke manusia, sehingga Indonesia masih dalam kategori tiga dalam tahap menuju pandemi flu burung. WHO membagi enam tahap flu burung menuju pandemi.
Pertama, virus flu burung pada hewan belum menginfeksi manusia (risiko rendah). Kedua, virus flu burung pada hewan, tapi beresiko tinggi pada manusia. Ketiga, virus flu burung menular dari hewan ke manusia, tapi belum ada penularan dari manusia ke manusia. Keempat, virus menular antarmanusia pada sekelompok kecil orang. Kelima, virus menular antarmanusia pada kelompok yang lebih besar (risiko terjadi pandemi). Tahap keenam adalah pandemi di mana virus flu burung menular antarmanusia dalam skala luas atau telah terjadi pandemi di beberapa negara. Indonesia berada dalam tahap ketiga.
Nofem Dini
|