Pemerintah Siapkan Rencana Nasional Hadapi Pandemi Flu Burung

Departemen Kesehatan menetapkan tujuh langkah strategi nasional

Tuesday, Sep. 27, 2005 Posted: 4:39:29PM PST

Menyusul kian meluasnya kasus infeksi virus flu burung (Avian Influenza/AI) di tanah air Departemen Kesehatan (Depkes) menyiapkan rencana persiapan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya pandemi flu burung.

"Depkes sudah menyiapkan National Avian Influenza Pandemic Preparedness Plan. Ini adalah syarat internasional yang harus dimiliki oleh tiap negara yang terjangkit virus flu burung," kata Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari di Jakarta, Senin, Antara memberitakan.

Ia mengatakan, dengan adanya rencana kesiagaan nasional maka negara sudah memiliki panduan nyata dalam melakukan segala hal jika suatu saat pandemi flu burung terjadi mengingat saat ini dunia khususnya Asia Tenggara dalam kondisi waspada pandemi (pandemic alert).

"Pandemi mudah-mudahan tidak terjadi di negeri ini tetapi kalau hal itu terjadi kita sudah mempunyai langkah-langkah jika suatu saat pandemi terjadi," ujarnya seraya menambahkan bahwa jika pandemi AI pada manusia terjadi maka kemungkinan akan menyebabkan kematian tujuh juta hingga seratus juta jiwa.

Indonesia sendiri, menurut Menteri Kesehatan, masih berada pada fase ketiga dari enam fase menuju pandemik flu burung pada manusia menurut definisi Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

"Saat ini kita berada pada fase ketiga di mana penularan virus masih dari hewan ke manusia," ujarnya.

Menurut WHO terdapat enam fase menuju pandemik AI pada manusia yakni pertama, kasus AI pada unggas beresiko rendah pada manusia; kedua, kasus AI pada unggas beresiko tinggi pada manusia; ketiga, terjadi penularan virus AI pada manusia; empat, terdapat bukti penularan virus AI antar manusia; lima, signifikansi penularan virus dari manusia ke manusia meningkat; enam, pandemi flu burung pada manusia.

"Sejauh ini kondisinya masih cukup terkendali, jumlah kematian akibat infeksi virus AI masih jauh di bawah Vietnam dan Thailand," katanya.

Kondisi flu burung di Indonesia, kata Fadilah, masih relatif terkendali karena jumlah korban yang positif meninggal karena terinfeksi virus AI masih jauh lebih sedikit dibandingkan di negara lain seperti Thailand dan Vietnam.

Data dari WHO Jenewa menyebutkan sejak Desember 2003 hingga 22 September 2005 jumlah kasus infeksi virus flu burung pada manusia di Vietnam sebanyak 91 kasus dimana 41 di antaranya meninggal, sedangkan di Thailand terdapat 17 kasus dan 12 di antaranya meninggal.

Sedangkan di Indonesia hingga 26 September terdapat 42 kasus infeksi virus AI dengan rincian 34 masih dalam dugaan (suspect), 2 orang kemungkinan terinfeksi (probable) dan 6 orang dinyatakan positif terinfeksi dimana tiga diantaranya yakni IS (37), RD (37), K(30) meninggal dunia.

Untuk mengatasi penyebaran virus tersebut Departemen Kesehatan menetapkan tujuh langkah strategi nasional yakni pengendalian wabah dengan mencegah terjadinya infeksi pada unggas, memberikan perlindungan pada kelompok beresiko tinggi, meningkatkan kinerja tim pemantau penyakit (surveilans), meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi, meningkatkan manajemen kasus, meningkatkan penelitian kesehatan, dan menetapkan kasus AI sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) nasional.

Next Page: 1 | 2 |

Sandra Pasaribu