Para Pemuka Agama Minta Mega dan SBY Sportif
Friday, Aug. 13, 2004 Posted: 8:11:28PM PST
JAKARTA— Kamis , 05 Agustus 2004 20:09 WIB : Para pemuka berbagai agama yang tergabung dalam Komite Indonesia Untuk Agama dan Perdamaian, meminta kedua pasangan Megawati Soekarnoputeri-Hasyim Muzadi dan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla bersaing secara sehat, dan menjunjung tinggi etika politik sportif yaitu bersedia menerima kemenangan maupun kekalahan."Kami meminta kedua pasangan capres dan cawapres yang maju pada putaran ke dua untuk bersaing secara sehat dan menghindari praktek-praktek buruk dalam menggalang dukungan rakyat pemilih, misalnya tidak melakukan politik uang," kata Ketua Komite Indonesia Untuk Agama dan Perdamaian (IComRp) Din Sjamsuddin, kepada pers di Jakarta,Kamis.
Dua pasangan capres dan cawapres juga diminta tidak melakukan manipulasi, intimidasi dan tindakan kekerasan.Selain itu, kata Din yang juga Sekjen MUI, para pemuka lintas agama mendorong Megawati dan SBY agar secara sejati memberikan komitmen dan kontrak sosial politik dengan rakyat, serta bersama segenap pendukungnya mendukung tinggi etika politik sportif yaitu bersedia menerima hasil pilpres putaran II nanti.Harapan senada disampaikan ST Heruyanto, pemuka agama Katolik yang juga pengurus KWI.Ia mengemukakan kedua pasangan capres tersebut harus mampu legawa bila menang atau kalah, sehingga diharapkan siapapun yang terpilih menjadi presiden tidak menimbulkan kekacauan politik.
"Apapun hasil pemilu presiden September nanti agar hasilnya diterima dengan legowo dan besar hati. Yang kalah dapat menerima kenyataan itu secara sportif sehingga tidak terjadi gejolak politik," katanya.Para pemuka berbagai agama itu juga minta kepada penyelenggara pemilu KPU dapat memperbaiki kualitas kerja dan kinerja mereka sehingga pemilihan presiden dan wapres putaran II berlangsung lebih berkualitas.
"KPU dapat bekerja lebih profesional lagi, sehingga tidak perlu dilakukan pemilu ataupun penghitungan ulang," kata Nyoman Widi, pemuka agama Hindu yang hadir dalam pertemuan tersebut.Nyoman menambahkan aparat pemerintah, baik jajaran birokrasi, Polri dan TNI agar tetap bersikap netral dan profesional.Para pemuka berbagai agama juga menyerukan kepada seluruh anggota masyarakat yang memiliki hak pilih untuk menggunakan hak politiknya secara bebas dan mandiri sebagai penunaian tanggung jawab kepada Tuhan dan negara.Limabelas pemimpin agama dari agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, dan Hindu hadir dalam pertemuan tersebut. (Ant/O-1)
MIOL
|