Tersangka Pembunuhan Pendeta Gagal Ditangkap Polisi di Poso
Polisi mengejar Ipong yang diduga terkait dengan kasus penembakan Jaksa Ferry Silalahi dan penembakan Pendeta Susianti Tinulele
Monday, Jul. 4, 2005 Posted: 10:56:31AM PST
Tim gabungan Detasemen 88 Antiteror Polda Sulawesi Tengah dan Polres Poso mengejar Ipong yang diduga terkait dengan kasus penembakan Jaksa Ferry Silalahi dan penembakan Pendeta Susianti Tinulele, demikian diberitakan Liputan 6.
Tim Detasemen 88 Antiteror Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Kepolisian Reserse Poso menggeledah sejumlah rumah di Jalan Ahmad Yani, Poso, Sabtu (2/7). Penggeledahan dilakukan untuk mengejar Ipong, orang yang diduga terlibat sejumlah kasus kekerasan dan kasus kriminal di Poso.
Pada awalnya, aparat yang dilengkapi dengan persenjataan menggerebek sebuah rumah di Jalan Pulo Tarakan. Diduga, tempat itu sebagai tempat persembunyian Ipong. Setelah aksi tembak-menembak dan penggeledahan selama dua jam, polisi kembali tak menemukan Ipong.
Ipong diduga polisi terkait dengan berbagai kasus kekerasan di Poso. Di antaranya kasus penembakan Jaksa Ferry Silalahi. Ketika baru pulang dari kebaktian di Palu, Sulteng, tiba-tiba orang yang mengendarai sepeda motor menghampiri dan melepaskan tembakan ke dalam kendaraan Jaksa Ferry. Hingga kini, pelaku dan motif di balik penembakan belum bisa diungkap oleh polisi. Diduga kuat, Jaksa Ferry dibunuh karena pernah menangani kasus terorisme di Sulteng.
Sebelumnya, polisi menuduh Sofyan Jumpai yang menembak Jaksa Ferry. Namun, Sofyan divonis bebas oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Palu karena tidak terbukti. Dalam amar putusan yang dibacakan Ketua Majelis Hakim Muhamad Taufik, Sofyan bebas karena tidak ada saksi yang mengakui keterlibatan terdakwa. Hasil uji balistik polisi juga menyimpulkan senjata yang disita dari tangan terdakwa tidak sama dengan yang digunakan untuk menghabisi nyawa Jaksa Ferry.
Selain itu, Ipong juga dikaitkan dengan kematian Pendeta Susianti Tinulele. Pendeta Susianti ditembak dari jarak dekat saat sedang memimpin kebaktian di Gereja Efata, 18 Juli 2004 di Palu. Pendeta Susianti langsung tewas di tempat dan empat umat yang mengikuti kebaktian ikut terluka.
Terakhir, Ipong diduga terlibat dalam perampokan di Kantor Pemerintah Daerah Poso, 31 Maret 2005. Kali ini, Ipong beraksi bersama empat tersangka lainnya. Kini, semuanya masih diburu polisi.
Nofem Dini
|