Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak (Mat 5 : 37).
Search
Arsip Berita
Web
 
Advanced Search
Enhanced by
Home
Arsip
Dunia
Gereja
Ministri
Misi
Pendidikan
Budaya
Masyarakat
Arsip
NGO
Kasus Pengadilan
Etika & Hak
Agama
Bangsa
Hidup
Editorial
Customer Service
Info Iklan
Media Kit
Bookmark
Interaktif
Hubungi Kami
Kristiani Pos
Tentang Kami
Syarat dan Kondisi
Administrasi
 
 
Home > Society  > Nation
 

Wanita Eks Pengungsi Dari Ambon Banyak Menderita, Tapi Masih Kuat

Thursday, Jul. 29, 2004 Posted: 1:15:22PM PST

BITUNG, Sulawesi Utara -- Amelia Siri, seorang ibu dan eks pengungsi di tanah air, pernah merasa sangat tertekan akibat penderitaan yang tak terbilang banyaknya, yang, menurut dia, sama seperti penderitaan Ayub dalam Kitab Perjanjian Lama. Dia adalah seorang wanita Katolik.

Tahun 1999, saat terjadi konflik Muslim-Kristen, bersama ribuan pengungsi lainnya, Siri (beserta suami dan enam anaknya) meninggalkan Ambon dan tinggal di Bitung, sebuah kota pelabuhan di Sulawesi Utara, 630 kilometer utara Ambon. Para pengungsi itu diberi tempat bernaung di sebuah gudang kopra yang dibagi menjadi beberapa ruang berukuran 3x4 meter. Seperti keluarga-keluarga lain, keluarga Siri mendapat satu ruang.

Setelah kehilangan segala harta bendanya di Ambon dan dihantui pengalaman traumatis, Siri dan 1.113 pengungsi atau 259 keluarga memutuskan untuk tetap tinggal di Bitung. Ini berarti, mereka harus mencari berbagai cara baru agar bisa bertahan hidup.

Sekitar 12.000 pengungsi lain asal Propinsi Maluku dan Propinsi Maluku Utara, sudah kembali ke kampung halaman mereka.

"Tinggal di tenda yang padat seperti ini sungguh tidak nyaman bagi sebuah keluarga seperti saya, khususnya karena saya punya empat anak perempuan yang sudah beranjak dewasa," kata Siri kepada UCA News, 14 Juli. Ia berbicara sambil membuat kue yang dijualnya di gudang kopra itu, yang sebagian kini digunakan sebagai kamp pengungsi.

Siri mengatakan, ia harus bekerja sendiri untuk mempertahankan keluarganya sejak suaminya meninggalkan dia pada bulan November. "Ia masuk Islam dan menikah dengan seorang wanita Muslim," kata Siri. "Saya terkejut ketika tahu bahwa, demi wanita itu, ia membuang agama Katolik-nya."

Semakin banyak penderitaan menghampirinya ketika ketiga anak perempuannya mengikuti jejak ayahnya dengan masuk agama Islam. Mereka menikah dengan pria Muslim. "Sungguh ini merupakan suatu cobaan berat, seperti Ayub dalam Kitab Perjanjian Lama," keluh Siri. Namun, pengalaman-pengalaman pahit itu tidak mempengaruhi imannya. "Saya masih memiliki Yesus dan Bunda Maria dalam hati saya," kata Siri.

Menyerahkan dua anaknya ke sebuah panti asuhan milik Gereja Pentekosta merupakan pilihan lain yang sangat sulit bagi Siri. "Daripada anak-anak terlantar dan putus sekolah, lalu masuk agama Islam semua, lebih baik diserahkan ke panti asuhan milik Gereja," katanya. Hanya Novi, anak laki-laki Siri yang berumur dua tahun, yang tinggal bersama dia saat ini.

John Lakesianan, 50, koordinator pengungsi di kamp itu, mengatakan kepada UCA News, pemerintah menghentikan pemberian bantuan pada Januari 2003. "Ini yang kami sesalkan, Gereja ikut-ikutan menghentikan bantuan. Sejak saat itu, kami tidak lagi menerima bantuan dari Gereja," katanya. Dulu Gereja-Gereja membagikan uang, beras, gula pasir, mie instan, dan sabun setiap minggu, tapi kini tidak lagi.

Tidak adanya bantuan mengakibatkan banyak anak kekurangan gizi, dan mereka putus sekolah. "Inilah kenyataan yang harus kami hadapi setelah memilih bertahan hidup di Bitung," lanjut Lakesianan. "Kami merasa, iman kami benar-benar diuji."

Next Page: 1 | 2 |



 
Dari Society  
Poso Mencekam Lagi, Dua Siswi Ditembak di Jalan
Di tengah ketatnya penjagaan aparat keamanan pascapembunuhan terhadap tiga siswi SMA Kristen Poso, Sabtu (29/10) lalu, kekerasan bersenjata kembali terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Hari Selasa ...... | more
E-mail
Print-friendly version
Headlines Hari ini
  Thursday, Nov. 10 2005 7:41:02PM PST
Indonesia Suram Tanpa Pluralisme
Gereja Se-Indonesia Bahas Penutupan Tempat Ibadah
Pra Sidang Raya Dewan Gereja se-Dunia Akan Digelar di Sulut
Konsultasi Nasional Gereja-gereja di Indonesia Digelar
TPKB Minta SKB Serta Revisinya Dicabut [Photo]
Terpopuler
Terjadinya Penganiayaan Anak Kecil di Gereja Pondok Daud Dibantah
Sidney Mohede:Belajar dari Billy Graham
Penembokan Sekolah Sang Timur
Gus Dur Meminta Walikota Tangerang Memberikan Izin Membangun Gereja
Pelayan Lintas Waktu dan Ruang
www.rudiplomirovany.com www.rudiplomirovans.com http://rudiplomirovana.com/--- http://http://rudiplomisty.com/-- http://rudiplomis.com/-- www.rudiplomista.com diploman-doci.com rudiplomista24.com www.rudiplomis24.com www.rudiplomirovan.com http://http://ru-diplomirovanie.com/-- www.ru-diplomirovan.com 9