Pemimpin Indonesia Sambut Paus Baru, Harapkan Semangat Perdamaian
Paus Benediktus XVI seorang teolog pro perdamaian, kata Uskup Kupang
Thursday, Apr. 21, 2005 Posted: 10:15:43AM PST
Kardinal Joseph Ratzinger terpilih menjadi kepala Gereja Katolik Roma sedunia dengan 1,1 milyar umatnya pada hari Selasa, 19 April 2005. Dunia menyambut dengan hangat pria Jerman yang mengambil nama Paus Benediktus XVI. Di Indonesia, ucapan selamat mengalir dari para pemimpin dan berbagai organisasi memberi harapan dan dukungan kepada paus baru untuk menciptakan perdamaian.
Uskup Agung Kupang menyatakan Kardinal Joseph Ratzinge adalah seorang teolog yang pro perdamaian dan selalu terbuka dengan siapapun tanpa membedakan agama dan latar kebangsaan.
"Saya yakin...Bapa Suci yang baru mampu membawa perdamaian bagi seluruh dunia seperti apa yang telah dilakukan oleh mendiang Paus Johannes Paulus II," kata Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, Pr di Kupang, 20 April kepada Antara di Istana Keuskupan Agung Kupang.
"Saya sudah beberapa kali bertemu dengan beliau dan melihat sosok Bapa Suci yang baru itu adalah seorang yang terbuka. Dia seorang intelektual di bidang pengajaran iman dan selalu menebarkan perdamaian," lanjut Mgr Petrus Turang.
"Dia akan sungguh-sungguh memperjuangkan kedamaian dalam tubuh Gereja Katolik sendiri maupun bagi seluruh dunia. Dia adalah penjelamaan Yesus Kristus di dunia yang selalu membawa damai dan cinta kasih bagi sesamanya," katanya.
Gereja-gereja di Barat, khususnya Eropa, tambah Turang, praktis sudah ditinggalkan umatnya yang saat ini tengah mencari sosok Allah melalui panggungnya sendiri.
"Bapa Suci akan memperhatikan masalah ini dengan saksama dalam gerak-gerik kaum muda Katolik yang tampak sudah semakin jauh dari Allah karena telah dikuasai oleh teknologi informatika."
"Mereka ingin mencari Allah dengan caranya sendiri dan mungkin akan menjadi penginjil baru untuk menghadirkan Allah di dunia mereka. Situasi inilah yang membuat Gereja Katolik prihatin, karena pengembangan kemanusiaan di Eropa sudah tidak lagi atau tanpa Allah," katanya.
Dengan melihat perkembangan kemanusiaan yang semakin hancur di Eropa dewasa ini, katanya, Paus Benediktus XVI tidak akan mengizinkan pernikahan bagi kaum homoseksual, aborsi serta tetap melarang wanita menjadi imam Katolik.
"Sebagai seorang teolog, Bapa Suci tidak mungkin akan mengizinkan hal itu, dan akan terus melanjutkan karya Paus Yohanes Paulus II bagi manusia dan kemanusiaan, karena masyarakat Eropa dewasa ini sudah menuju pada suatu kemutlakan hidup yang tanpa Allah," katanya.
Menurutnya, paus bukanlah sosok konservatif seperti yang dinilai banyak orang, melainkan sosok seorang imam agung yang ramah, baik hati dan terbuka dengan semua orang.
"Karena itu, saya optimistik bahwa Bapa Suci akan mampu membawa perdamaian bagi dunia seperti apa yang telah dirintis oleh mendiang Paus Yohanes Paulus II," kata Mgr Petrus Turang.
Uskup Manado Mgr Joseph Suwatan MSC menyatakan rasa syukur atas terpilihnya paus baru tersebut. “Kita kira umat Katolik yang tersebar di Keuskupan Manado bersama dengan seluruh umat Katolik sedunia pantas mensyukuri anugerah yang diberikan Tuhan dengan menghadirkan seorang Paus yang baru Paus Benediktus XVI. Ia adalah seorang hamba Tuhan yang sederhana dan rendah hati,” katanya kepada harian Komentar.
Next Page: 1 | 2 |
Sandra Pasaribu
|