Penembak Pdt Susianty Terkait Penembakan Jaksa Ferry
Friday, Jul. 23, 2004 Posted: 9:42:03PM PST
PALU –-- Pelaku penembakan Pendeta Susianty Tinulele di Gereja Effatha, Palu Minggu (18/7) lalu, masih terkait dengan kelompok yang sama dalam kasus penembakan Jaksa Ferry Silalahi. Bahkan kasus tersebut masih terkait erat dengan kasus penembakan misterius di Poso dan perkelahian antarkampung di Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Hal itu diungkapkan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulteng, Brigjen Pol Drs Taufik Ridha dalam dialog dengan jajaran pengurus Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang difasilitasi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulteng di Mapolda Sulteng, Jumat (23/7) siang.
"Pelaku penembakan pendeta tersebut, berasal dari kelompok yang sama dalam kasus sebelumnya, seperti kasus penembakan Jaksa Ferry, dan penembakan misterius di Poso serta perkelahian antarkampung di Kecamatan Dolo dan Warwola Donggala, tuturnya. Kapolda Sulteng menegaskan, bahwa hasil analisis intelijen Polda Sulteng yang didukung Mabes Polri. Analisis itu sendiri dilakukan setelah melakukan serangkaian penyelidikan di lapangan termasuk memeriksa sejumlah saksi.
Dia juga menyebutkan, aparat Polda Sulteng telah melakukan serangkaian penyisiran dan penggerebekan rumah-rumah penduduk di Desa Pulo Kecamatan Dolo, Kabupaten Donggala, Kamis (22/7) malam. Dalam penggerebekan tersebut, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti yang diduga terkait dengan kelompok pelaku serangkaian penembakan di Sulteng termasuk terhadap Pendeta Susianty Tinulele (bukan Susianti seperti berita sebelumnya) dan Jaksa Ferry Silalahi.
Sementara itu, kondisi psikologis salah seorang korban penembakan di Gereja Effatha, Palu, Desrianti Tengkede (16) semakin membaik setelah dirawat sejak Selasa (20/7) petang di Surabaya. Tim Dokter di RSAL Dr Ramelan Surabaya merencanakan mengerahkan psikiater untuk membantu memulihkan kesehatan jiwanya seperti sebelum terjadi penembakan, kata Kepala UGD RSAL Dr Ramelan Surabaya, dr Wasisto Sabarhum, kepada wartawan, Kamis. (128/029/M-15)
(Suara Pembaruan Daily, Jumat, 23/7/ 2004)
|