Persembahan GMIM Capai 8,9 Miliar
Melampaui pendapatan daerah Minahasa
Friday, Mar. 18, 2005 Posted: 2:33:29PM PST
Jumlah persembahan GMIM dinilai sangat tinggi dengan adanya pemasukan untuk tahun 2004 yang sebagian besar berasal dari persembahan, adalah Rp8.951.769.084. Jika dilihat realisasi PAD Minahasa, yang mencapai Rp 7 miliar lebih, pemasukan persembahan ini telah melampaui pemasukan daerah.
Dari laporan pertanggung-jawaban yang disampaikan BPS, ada tiga pos keuangan GMIM membiayai kegiatan sinodal. Yakni persembahan jemaat, persembahan bulanan tetap keluarga dan persembahan persepuluhan pekerja GMIM dari tahun 2000-2004 ternyata meningkat. Dari jumlah yang ada paling meningkat adalah dari Persembahan Persepuluhan.
Maka, GMIM mengharapkan BPS dapat menetapkan metode untuk memotivasi kesadaran membawa persepuluhan serta teknik untuk mengumpulkannya, baik di tingkat keluarga, kolom, jemaat, wilayah sampai sinode untuk memperbanyak program-program misioner dan rutin.
Selama empat tahun terakhir, perjudian merupakan salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh GIMI. Hal ini dinyatakalan dalam laporan pertanggungjawaban Badan Pekerja Sinode GMIM yang dibawakan Sekretaris Umum Pdt DR JN Gara pada Sidang Sinode GMIM ke-73 di Bukit Inspirasi Tomohon, Selasa, 15 Maret 2005.
Menurut Pdt Gara, BPS sudah menyatakan sikap terhadap perjudian di wilayah pelayanan GMIM. Pada tahun 2000 BPS telah menyampaikan langsung pernyataan tertulis kepada Gubernur Sulut, Walikota Manado dan Bupati Minahasa bersama pimpinan DPRD Minahasa.
“Intinya, membiarkan apalagi melegalkan perjudian maka pada satu sisi telah menyinggung rasa keberagamaan dari masyarakat kita,” kata Pdt Gara.
Tantangan lain yang dihadapi GMIM adalah ancaman terhadap kerukunan beragama. BPS menegaskan agar tetap waspada terhadap kemungkinan timbulnya kerusuhan antar agama, namun tetap memelihara hubungan yang harmonis dengan semua golongan agama.
“Kita telah menyampaikan aspirasi menolak pemasukan Piagam Jakarta dalam UUD. Kita juga menolak RUU Kerukunan Umat Beragama, bahkan aspirasi ini menggema sampai di dunia internasional,” kata mantan Ketua Pemuda Sinode GMIM ini.
Persoalan-persoalan lainnya yang dibahas adalah: ekonomi, sosial yang termasuk NAPZA, pornografi dan AIDS, Undang-Undang Sisdiknas, pemekaran Minahasa, Deklarasi Maranatha Paslaten serta hubungan dengan pemerintah.
Eva N.
|