Pengamat Meminta Parpol Mempertimbangkan Pembagian Kekuasaan antara Muslim dan Kristiani di Poso
Kandidat harus menjadi saluran aspirasi masyarakat
Saturday, Feb. 26, 2005 Posted: 7:07:04AM PST
Untuk mengakhiri kekerasan agama di Poso, parpol di Poso diminta mempertimbangkan pembagian kekuasaan saat memilih kandidat untuk pemilihan daerah pada bulan Juni nanti, demikian dikatakan oleh pengamat.
Irwan Waris, pengajar di Sekolah Ilmu Politik di Universitas Tadulako mengatakan parpol tidak hanya memperhatikan citra dan kredibilitas dari para kandidat, akan tetapi juga agama dan situasi mereka dalam komunitas agama.
Irwan berkata Poso mengalami periode yang suram. Konflik yang dimulai pada tahun 1998 dimulai dari suatu friksi politik yang kemudian menjadi konflik saat Abdul Muin Pusadan dan Damsik Ladjalani terpilih sebagai sekretaris bupati.
Keputusan ini mengecewakan sebagian masyarakat yang merasa bupati mengabaikan kepentingan komunitas Kristiani untuk menyenangkan Muslim.
Mereka merasakan jika bupati dan wakilnya adalah Muslim, maka sekretaris bupati seharusnya adalah Kristiani. Penentangan akan hal ini akhirnya melatar-belakangi kekerasan yang terjadi di Poso.
Situasi agak tenang untuk waktu yang tidak lama sebelum kekerasan berikutnya muncul kembali dari tahun 1999 sampai 2003, menuntut sekitar 2.000 jiwa dari kedua agama.
Saat ini, beberapa partai politik mempertimbangkan kandidat. Partai Golkar yang walaupun belum mengumumkan nama kandidat untuk bupati dan wakil bupati, masih mencari kandidat wakil bupati dari komunitas Kristiani.
Aminuddin Ponulele dari partai Golkar mengatakan iman tidak seharusnya menjadi pertimbangan utama untuk seorang kandidat. Ia mengatakan hal yang paling penting adalah seorang kandidat harus dapat menjadi saluran bagi aspirasi masyarakat dan dapat diterima oleh masyarakat Poso.
Partai Damai Sejahtera (PDS) yang memenangkan suara pada pemilihan legislatif pada tahun lalu di Poso, mengindikasi kemungkinana kandidat bupati dan wakil bupati adalah Kristiani dan Muslim untuk menarik sebanyak mungkin suara.
Kepala PDS bagian Poso mengatakan, “ Kami akan menunggu perkembangan selanjutnya. Tetapi kami berusaha baik kedua kelompok relijius mempunyai perwakilan. Jika kandidat untuk bupati adalah Kristiani, maka wakilnya haruslah Muslim, dan begitu juga sebaliknya.”
Nofem Dini
|