Hampir 800.000 Penduduk Aceh Butuh Bantuan Makanan
Banda Aceh, Indonesia – hampir 800.000 penduduk Aceh membutuhkan stok bantuan makanan lebih pasca gempa-tsunami yang terjadi pada 26 Desember lalu
Tuesday, Feb. 1, 2005 Posted: 9:43:02AM PST
|
Seorang gadis Aceh membantu menurunkan kardus yang berisi makanan-makanan dari helikopter. Bantuan makanan ini dari World Food Programme yang mendarat di sekitar kamp pengungsian Aceh, tepatnya di Lamno sekitar 50 km sebelah selatan ibukota Aceh. ( Foto : REUTERS/Kimimasa Mayama ). |
|
Beberapa laki-laki membawa kardus yang berisi bahan-bahan makanan dari World Food Programme yang tiba di propinsi Aceh pada 31 Januari kemarin. ( Foto : REUTERS/Enny Nuraheni ) |
Pada Senin 31 Januari, Kepala Perwakilan Amerika dari Organisasi Bantuan Makanan mengatakan, akibat gempa-tsunami yang terjadi pada 26 Desember lalu, menyebabkan hampir 800.000 penduduk Indonesia di propinsi Aceh terancam bahaya kelaparan sehingga butuh kiriman bantuan makanan secepatnya.
Claude Jibidar, perwakilan dari Program Bantuan Makanan Sedunia ( World Food Program ) yang berada di Aceh berkata, sejauh ini organisasinya telah memberikan makanan kepada 340.000 penduduk Aceh, tetapi bantuan makanan untuk daerah-daerah pedesaan sulit terjangkau sehingga belum bisa didistribusikan sepenuhnya. Tapi kami pasti akan mengusahakan agar kiriman bantuan makanan dapat merata di daerah-daerah pelosok.
Kepada Associated Press, Claude mengatakan, dirinya telah berbicara kepada sekitar 790.000 orang yang akan segera mendapatkan bantuan makanan secepatnya.
Sungguh memilukan melihat pemandangan orang-orang yang kelaparan karena mereka tidak dapat menjual hasil panen yang disebabkan oleh gangguan jaringan perdagangan, bahkan jika mereka punya stok makanan yang sedikit harus berbagi dengan para pengungsi yang lain.
Program Bantuan Makanan Sedunia telah menjalankan operasi bantuan terbesar di Aceh pasca tsunami.
Nofem Dini
|