SMK Internasional Rekrut 87 Siswa
Wednesday, Jul. 14, 2004 Posted: 11:57:02PM PST
Atambua, PK - Sekolah Menengah Kejuruan bertaraf Internasional (sekarang jadi SMKN 2, Red) yang bakal dibangun di Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu saat ini sudah merekrut 87 siswa. Para calon siswa ini, dalam waktu dekat akan diseleksi untuk memenuhi target 72 siswa. Sedangkan proses pembelajaran untuk sementara menggunakan sarana dan prasarana yang ada di SMK Nenuk.
Koordinator Pengelola SMKN 2 Atambua, Pater Petrus Salu, SVD, mengatakan hal ini kepada wartawan di Atambua, Selasa (13/7). Ia ditanyai soal persiapan perekrutan siswa pada sekolah bertaraf internasional di Belu itu. Pater Salu menjelaskan, dalam pertemuan antara pemerintah kabupaten dengan pengelola beberapa waktu lalu, disepakati bahwa proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMK ini harus berjalan pada tahun ajaran 2004/2005 ini, meski fisik bangunan sedang dalam proses pengerjaan.
Berkaitan dengan ini, pengelola telah mengambil langkah-langkah awal dengan merekrut siswa. Dan, saat ini sudah ada 87 siswa yang mendaftarkan diri untuk ikut seleksi. "Dari daftar yang ada pada kami saat ini sudah 87 siswa yang sudah mendaftarkan diri. Mereka akan kita seleksi lagi untuk mencapai target yang ditetapkan sebanyak 72 orang. Tahap awal ini untuk dua jurusan, yakni jurusan peternakan bagian ruminansia dan teknologi perkayuan," jelasnya.
Ditambahkannya, khusus untuk pembangunan fisik, dalam pekan ini akan segera dipatok untuk proses pengerjaannya. Direncanakan akhir Oktober 2004 sudah harus rampung sehingga proses KBM bisa berjalan. Sementara ini, KBM berjalan tetapi akan menggunakan gedung SMK Nenuk. "Prinsip kita saat fisik bangunan jalan, pembentukan SDM juga jalan. Peluang ini harus kita gunakan sebaik mungkin karena sekolah ini bertaraf internasional. Kita juga sudah ambil langkah-langkah soal tenaga guru. Kita akan gunakan dulu tenaga guru-guru negeri yang ada di SLTA yang ada di Kabupaten Belu sambil merekrut guru tetap," ujarnya.
Menyinggung dana pembangunan fisik sekolah bertaraf internasional ini, Pater Salu yang juga Kepala SMK Nenuk ini menjelaskan, dana tahap pertama berjumlah Rp 1 miliar ditambah dana sharing daerah sebesar Rp 250 juta. Selanjutnya, dalam tahun anggaran berikutnya akan dikucurkan dana senilai Rp 1,5 miliar selama lima tahun. Sementara yang akan mengerjakan proyek ini, kata Pater Salu, tidak menggunakan sistem tender tetapi swakelola. Artinya, pengelola lembaga yang mengerjakan sendiri.
"Kita tidak pakai proses tender. Karena saat itu akan ada saling berebut antara kontraktor. Kita mau supaya bangunan itu betul-betul bermutu. Nanti orang misi akan dampingi para pengelola dalam pengerjaannya," tegasnya.
Untuk diketahui, pemerintah pusat merencanakan membangun sekolah bertaraf internasional di wilayah perbatasan Belu (NTT)-Timor Leste. Selain SMK, juga SLTP. Khusus untuk SMKN 2 Atambua, lahan sudah disiapkan di Desa Silawan seluas 30 hektar. (yon)
Sumber:mirifica.net
|