Indonesia-Timor Timur Sepakat Selesaikan Masalah Perbatasan Wilayah Darat Segera
Tuesday, Dec. 21, 2004 Posted: 11:30:40PM PST
Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Timor Timur sepakat menyelesaikan masalah perbatasan wilayah darat antara kedua negara bertetangga ini segera. Kedua negara berharap masalah perbatasan itu dapat diselesaikan dalam kuartal pertama tahun 2005.
Demikian diungkapkan Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda menyusul pertemuan bilateral pertama antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Presiden Timor Timur (Timtim) Kay Rala Xanana Gusmao beserta Perdana Menteri Timtim Mari Alkatiri di Istana Tampaksiring, Gianyar, Bali, pada Selasa 14 Desember.
Selain masalah perbatasan, menurut Hassan, pertemuan kedua pimpinan negara tersebut juga membahas kondisi hubungan antarkedua negara selama tiga tahun terakhir. Ia mengungkapkan, kedua pemimpin negara bertetangga ini sepakat bahwa hubungan antara RI dan Timtim dalam tiga tahun terakhir berlangsung dengan baik. "Kedua pihak sepakat meningkatkan hubungan lebih lanjut," ujarnya.
Terkait dengan masalah perbatasan, Hassan mengatakan, pembahasan perbatasan darat antara Indonesia dan Timtim telah berlangsung dua tahun dan kini penyelesaiannya telah mencapai 96 persen.
Hassan optimistis kesepakatan soal penyelesaian masalah perbatasan darat itu akan ditandatangani awal tahun 2005.
Setelah itu, kata Hassan, kedua negara akan mengadakan pembahasan mengenai perbatasan laut.
Hal lain yang juga dibicarakan dalam pertemuan informal semalam, menurut Hassan, menyangkut perbaikan akses jalan darat yang menghubungkan kedua negara bertetangga, termasuk pula membahas akses pergerakan penduduk yang berdiam di sekitar perbatasan dalam radius lima kilometer dari perbatasan tersebut.
Kedua pimpinan negara itu juga membicarakan pengaturan traditional and regulated market.
"Untuk saling kunjung, mereka dapat tanpa menggunakan paspor dan visa, tetapi dengan menggunakan semacam kartu. Kita (RI) sudah siap untuk diberikan kepada warga kita, tetapi dari Timor Timur mengakui belum merampungkan kartu untuk warga mereka," ujar Hassan
Nofem Dini
|