1.000 Warga Bali Gelar Doa Perdamaian
DENPASAR-Seribu warga Bali dan rohaniawan lintas agama mengumandangkan doa perdamaian di Monumen Braja San- dhi, Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar
Wednesday, Oct. 13, 2004 Posted: 2:13:54PM PST
Acara bertajuk Gema Perdamaian itu dimulai dengan ritual padayatra, yaitu prosesi mengelilingi Monumen Bajra Sandhi, monumen perjuangan rakyat Bali.
Mereka berjalan mengelilingi monumen dengan membawa 100 meter kain putih polos dan pamflet serta spanduk yang berisi pesan-pesan perdamaian. Misalnya ada yang bertuliskan "Damailah Dunia" dan "We are Peace". Penyanyi Franky Sahilatua juga hadir mendendangkan lagu-lagu perdamaian.
Usai padayatra, mereka mengucapkan mantra/doa bersama sesuai dengan kepercayaan selama 5 menit. Mereka nanti juga akan melepaskan burung merpati dan balon ke udara. Saat ini peserta Gema Perdamaian sedang menyalakan lilin dan saling bertukar bunga.
Dalam kegiatan itu, juga diserahkan sumbangan pada keluarga bom Bali dan 1.000 sepeda kepada anak yatim.
Ketua Umum Gema Perdamaian Agung Suryawan menyatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk terus menyerukan dan menggemakan pesan perdamaian. "Tanpa terciptanya perdamaian, sebuah bangsa tidak akan memiliki masa depan," katanya.
Agung menegaskan, acara ini bukan untuk memperingati tragedi bom Bali, melainkan mengambil momen 12 Oktober untuk menyampaikan pesan perdamaian. Tahun lalu Gema Perdamaian juga digelar.
Karangan Bunga
Sementara itu, beberapa karangan bunga dan foto korban bom Bali terpajang di altar Monumen Bom Bali. Beberapa keluarga korban bom mulai berdatangan ke monumen di ground zero di antara Sari Club dan Paddy's Pub Jalan Legian Kuta Bali. Sementara aparat kepolisian melakukan sterilisasi sejak pukul 06.00 WITA, Selasa (12/10).
Kawasan Legian ditutup, tidak tanggung-tangung hingga pukul 06.00 WITA esok hari, Rabu 13 Oktober 2004.
Setiap akses jalan ke lokasi yang ditutup dijaga polisi. Bahkan, setiap toko, restoran, dan kafe dijaga polisi. Meski demikian, toko-toko belum buka dan pengunjung belum memadati acara peresmian monumen hingga pukul 06.30 WITA.
Setiap orang yang akan menyaksikan peresmian monumen diperiksa. Kemudian begitu masuk Jalan Legian dan beberapa ratus meter dari ground zero diperiksa lagi dengan security kit atau pintu metal detector.
Ratusan aparat berkumpul di ground zero untuk persiapan pengamanan, seperti pasukan antiteror, Brimob Polda Bali, Dalmas, serta beberapa mobil rantis dan mobil gegana.
Kabid Humas Polda Bali AS Reniban mengatakan, aparat yang dikerahkan sekitar 1.096 personel.
Kekuatan berlipat karena aparat yang tidak bertugas hari ini juga dikerahkan untuk pengamanan.
Acara peresmian monumen dilakukan Bupati Badung Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi. Rencananya akan hadir tamu undangan dari 21 negara, 16 konsul, dan 5 dubes.
Media Indonesia
|