Teen Missions Internasional Membangun Sebuah Tim Respon untuk Nias
Thursday, Apr. 21, 2005 Posted: 10:15:31AM PST
Bob Bland dari Teen Missions Internasional, sebuah organisasi yang berkedudukan di Amerika Serikat mengatakan kepada Mission Network News, mereka berjuang untuk membentuk sebuah tim respon untuk mendukung tim pemulihan di Nias akibat adanya gempa yang terus-menerus di pulau itu. “Kami berusaha untuk menolong. Kami mengirim orang ke dalam (Nias) dan kami telah membangun beberapa dan kami telah menyediakan sejumlah keuangan untu k membangun rumah-rumah.”
Ia mengatakan proyek air adalah hal yang amat penting. Karena tsunami, sumur air tanah tercampur dengan air laut, dan menjadi rusak karena gempa yang berkelanjutan. Bland mengatakan tim-tim mereka berusaha sebaik-baiknya untuk memompa air laut keluar dan memperbaiki sumur.
As most of the residential structures were either damaged or destroyed, they're moving on that, too. Bland menjelaskan, "Kami mempunyai sebuah tim yang akan pergi musim panas ini, sebuah tim remaja akan masuk ke dalam dan akan bekerja di sebuah gereja di sana di Nias.” Teen Missions saat ini masih merekrut tim untuk musim panas itu.
Bland mengatakan proyek itu penting untuk kehidupan gereja lokal. “Kadangkala pemerintah akan menolong orang dengan rumah, dan hal-hal seperti itu, tetapi mereka pasti tidak akan menolong sebuah gereja. Kami berusaha untuk menolong menyatakan firman keluar.”
Dengan menolong gereja lokal berdiri dia atas kaki mereka lagi, Bland mengatakan, mereka dapat menolong mempertahankan dampak penginjilan. Bland mengatakan, “ Hal yang unik dari Nias yaitu bahwa, di negara Muslim terbesar di dunia ini, sekitar 80 persen Pulau Nias adalah Kristiani.”
Teen Missions Internasional adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk memberikan tantangan, melatih dan mendisiplinkan kaum muda, mengantarkan mereka kepada misi di seluruh dunia. Tim yang pertama keluar pada tahun 1971 dan sejak saat itu lebih dari 40.000 remaja AS telah membenatu dalam berbagai macam penginjilan dan membangun proyek dengan lebih dari 200 misi di 110 negara.
Yunita Tjokrodinata
|