Enam Mahasiswa Seminari di India Diserang
Misi Kristiani Masa Depan Banyak Masalah Menghadang, kata Pemimpin GFA
Wednesday, Mar. 2, 2005 Posted: 8:49:10AM PST
Enam siswa seminari yang terkait dengan ministry Gospel For Asia diserang di India bagian Selatan minggu kemarin. Pemimpin organisasi penginjilan itu mengatakan Gereja menghadapi meningkatnya permusuhan terhadap Kristiani di seluruh dunia.
K.P. Yohannan adalah pendiri dan presiden dari ministry Gospel for Asia yang telah mendirikan 54 kampus di jantung dunia yang mengandung populasi non Kristiani terbesar di dunia.
Menurut Yohannan, para misionaris muda yang diserang di India bagian Selatan adalah para penginjil yang berada dalam masa pelatihan dan siswa seminari yang secara regular mengunjungi komunitas pekerja untuk berdoa dan memberitakan kasih Kristus.
Menurut sumber-sumber GFA, siswa-siswa tersebut diculik dan dipukul sampai tidak sadar saat mereka sedang menginjil pada hari Minggu, 13 Februari. Dilaporkan, lima orang telah ditangkap oleh polisi.
The Hindustan Times melaporkan bahwa tersangka mempunyai kaitan dengan RSS, sebuah grup militant yang menentang Kekristenan dan agama minoritas lainnya. Beberapa minggu sebelum penyerangan, beberapa pria RSS tampaknya telah memperingatkan para siswa untuk berhenti bersaksi di beberapa area.
Yohannan mengatakan ini bukanlah yang pertama-kalinya GFA menjaid subyek sasaran kekerasan, tetapi tampaknya masalah semakin membesar. Ia mengatakan sekitar 12 atau 14 misionaris dibunuh dalam sepuluh tahun terakhir oleh fundamentalis ekstrim. Ini adalah kebencian terhadap injil yang tidak pernah terdengar 25 tahun yang lalu. Walaupun begitu, ia mengatakan siswa seminari seperti mereka siap dan bersedia memberikan hidup mereka demi Yesus.
Yohannan mengatakan semua umat Kristiani perku bersiap untuk menghadapi penganiayaan ekstrim karena ia percaya hari-hari mendatang akan lebih sengsara bagi mereka yang mengikuti Yesus.
Eva N.
|