WorldHelp Membatalkan Rencananya Mengadopsi Anak Yatim-piatu Indonesia
Pemerintah melarang pengadopsian oleh pihak asing
Saturday, Jan. 15, 2005 Posted: 8:57:30AM PST

Sebuah badan amal Kristiani telah membatalkan rencana untuk menempatkan 50 anak Muslim yang menjadi yatim piatu dikarenakan tsunami di panti asuhan Kristiani setelah pemerintah menghalangi langkah tersebut, demikian dinyatakan oleh kelompok tersebut pada hari Kamis.
Kelompok WorldHelp yang berbasis di Virginia telah mengumpulkan $70,000 untuk menempatkan 50 anak Muslim di panti asuhan Kristiani. Tetapi presiden dari grup tersebut, Pdt. Vernon Brewer mengatakan mereka membatalkan penggalangan dana pada hari Rabu setelah Indonesia mengatakan anak-anak Muslim tidak dapat dibesarkan di sebuah rumah non-Muslim.
" Ketika kami menyadari bahwa pemerintah tidak akan memberikan izin, kemarin kami menarik permintaan penggalangan dana di Website kami, " kata Brewer di sebuah interview telepon dengan Reuters.
Rencana tersebut menuai kritik dari kelompok-kelompok Muslim yang mengatakan itu akan mengambil keuntungan dari orang yang berada dalam posisi membutuhkan. Banyak kelompok-kelompok amal melarang usaha bantuan dicampur dengan mengajak orang masuk agama lain.
"Kami benar-benar tidak mencoba untuk mengubah orang masuk ke agama lain," kata Brewer tentang rencana kelompok mereka. "Itu tidak berbeda dengan apa yang dilakukan Ibu Theresa dengan mengambil anak yatim piatu Hindu dan menempatkan mereka di rumah Katolik Roma bagi anak-anak di Kalkuta, dan dia memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian karena melakukan itu."
Kelompok itu telah berencana untuk menempatkan 300 anak. Uang yang dikumpulkan sampai sejauh ini cukup untuk menempatkan 50 anak yatim-piatu selama tiga tahun di sebuah panti asuhan yang dikelola oleh partner World Help Henry dan Roy Lantang, kata Brewer.
WorldHelp telah mengumpulkan $200,000 dan keseluruhannya diperuntukkan untuk usaha pemulihan tsunami, katanya.
Pemerintah telah mengumumkan larangan adopsi pihak asing terhadap anak yatim-piatu.
Menurut situs kelompok itu, WorldHelp menggalang uang untuk usaha amal dan juga membangun gereja dan mendistribusikan Alkitab untuk mengajak orang masuk agama.
Sebuah pesan di website itu mengatakan kelompok itu akan "pergi ke negara India, dimana Tuhan mengatasi ratusan tahun agama-agama palsu dan pemujaan berhala."
Eva N.
|