Gereja-gereja di Irak Dibom
Empat Garda Nasional Irak Tewas
Thursday, Dec. 9, 2004 Posted: 6:57:33PM PST
Sekelompok pria bersenjata melakukan aksi pengeboman terhadap dua gereja di kota Mosul, Irak yang sedang bergejolak pada Selasa 7 Desember di tengah situasi menjelang pemilu bulan depan.
Peristiwa tersebut menambah panjang daftar jumlah korban pasukan AS yang tewas sejak invasi ke Irak tahun lalu, yakni sebanyak 1000 orang.
Menurut salah satu narasumber yang menolak untuk diberitahukan namanya, menyebutkan bahwa ada sekelompok pria bersenjata yang tiba-tiba datang menyerbu gereja, mengambil senjata petugas keamanan dan senjata ponsel. Mereka kemudian menyuruh setiap orang meninggalkan gereja. Setelah itu terjadi ledakan besar yang mengakibatkan banyak kerusakan,?ujar seorang pria yang menolak memberitahukan namanya karena takut diintimidasi.
Tidak ada seorang pun korban tewas maupun cedera dalam pemboman di Mosul. Asap tebal membumbung tinggi dari satu gereja yang terletak di bagian utara kota Armenia dan dari salah satu gereja tertua Chaldean hancur terbakar.
Sedikitnya empat pasukan Garda Nasional Irak juga tewas dalam dua insiden terpisah, satu di ibukota dan yang lainya di selatan.
Komunitas kecil Kristiani sekitar 650.000 atau sekitar 3 persen dari populasi Irak mengalami penderitaan akibat meningkatnya aksi kelompok militan sejak jatuhnya rejim sekuler Saddam. Sebagian mereka melarikan diri atau menghentikan usaha-usaha tradisional, khususnya dengan menjual minuman keras, yang tumbuh subur di Irak meskipun sudah dilarang agama Muslim.
Setidaknya seorang pemimpin Kristiani seperti dikutip baru-baru ini mengatakan akan membentuk milisi bersenjata untuk melindungi komunitas tersebut.
Umat Kristiani yang menjadi target penyerangan sebagian mungkin karena radikal Kristiani sebagian lagi karena radikal Muslim yang menghubungkan mereka dengan para penyerang “perang salib?dari Amerika dan Eropa sudah diserang beberapa kali dalam empat bulan terakhir. gelobang aksi bom mobil terkoordinasi, empat di Baghdad dan satu di Mosul menewaskan sedikitnya 12 orang Agustus lalu lima gereja Baghdad dibom 16 Oktober lalu di awal bulan suci Ramadhan.
Sementara itu, PM Irak dukungan AS, Iyad Allawi menegaskan kembali bahwa pemilu akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal yaitu 30 Januari mendatang. Namun dikhawatirkan dengan meningkatnya kekerasan, kemungkinan akan memakan waktu lebih lama sekitar dua atau tiga pekan pemilu. PBB sendiri menginginkan pemungutan suara dilaksanakan 31 Januari.
Sandra N. Natalia
|