Gempa terjadi di Alor
Monday, Nov. 15, 2004 Posted: 2:47:48PM PST
Hari Jumat (12/11) kemarin gempa tektonik berkekuatan 6 pada skala Richter yang mengguncang wilayah itu mengakibatkan 16 orang tewas, ratusan warga lainnya luka-luka, dan sedikitnya 1.222 bangunan roboh atau rusak.
Gempa tersebut berpusat di titik 8,17 derajat lintang selatan dan 124,24 bujur timur, atau 37 kilometer timur Kalabahi (kota Kabupaten Alor) di kedalaman 33 kilometer. Namun, pusat data seismologi dunia di Denver menyebutkan, gempa itu berkekuatan 7,3 pada skala Richter. Hingga petang kemarin sejumlah gempa susulan masih terasa meski dengan guncangan lebih lemah.
Wakil Bupati Alor Abraham Maulaka di Pos Komando (Posko) Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Alor di Kalabahi menyatakan, korban tewas maupun luka-luka sangat mungkin masih akan bertambah karena banyak kecamatan yang belum melapor. Data korban yang diumumkan itu merujuk pada laporan camat lewat radio single side band.
Seluruh korban luka-luka berat di Kecamatan Teluk Mutiara, wilayah yang meliputi kota Kalabahi, dirawat di halaman rumah sakit umum (RSU) setempat. Kepala Dinas Kesehatan Alor Paul S Manoumpil yang ikut menangani korban menjelaskan, tercatat 65 korban luka berat yang harus mengalami rawat inap di sana.
Puluhan korban luka lainnya dirawat di Maritaing dan Bukapiting. Pihak posko belum menerima laporan korban luka- luka dari wilayah Alor Timur Laut, Alor Tengah Utara, dan Pantar.
Selain menelan korban jiwa, beberapa sarana vital dan fasilitas umum rusak parah. Jalan raya antara Kalabahi daPesawat Fokker 27 Merpati Nusantara Airlines Jumat kemarin terpaksa batal menerbangi rute Kupang-Kalabahi (Alor) karena landasan pacu bandar udara di Kalabahi retak dan terbelah. Menjelang siang kemarin komunikasi telepon seluler di Kalabahi terganggu.
Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta kemarin menyatakan, Pemerintah AS segera memberikan bantuan darurat sebesar 50.000 dollar AS untuk korban gempa di Alor. Bantuan itu akan digunakan untuk penyediaan bahan kebutuhan darurat, seperti peralatan higienis, lembaran plastik, jeriken, peralatan masak, tenda, dan terpal. Bantuan itu diberikan melalui USAID bekerja sama dengan Palang Merah Internasional/Palang Merah Indonesia (PMI), dan World Vision Indonesia.
Sandra Pasaribu
|