Kerukunan Antarumat Beragama Indonesia Menjadi Model Di Dunia
Friday, Oct. 15, 2004 Posted: 1:38:34PM PST
JAKARTA--MIOL: Kerukunan antarumat beragama di Indonesia menjadi model bagi kerukunan umat beragama di dunia, bahkan banyak negara yang secara serius mempelajari tumbuhnya toleransi di tengah pluralisme di Indonesia.
Demikian kesimpulan pernyataan tokoh-tokoh agama Indonesia, Sekjen Departemen Agama Faisal Ismail dan Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Abdul Fatah, di Gedung Pusat Kerukunan Beragama di Jakarta, Kamis berkaitan dengan lawatannya ke Thailand dan India pada 6-13 Oktober 2004.
Tokoh agama yang mengikuti lawatan dan hadir dalam penyampaian hasil kunjungan itu adalah Philip K Widjaja dari Walubi, Richard Daulay (PGI), Zaidan Djauhari (MUI), Pdt Ismartono (KWI), I Nyoman Suanda (PHDI), Sekjen Departemen Agama dan Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama.
Lawatan tokoh agama di Indoensia ke negara lain kali ini merupakan agenda kedua kali, setelah beberapa bulan lalu mereka melakukan kunjungan ke Mesir dan Roma.
Misi kunjungan ini, menurut Abdul Fatah, adalah untuk menegaskan bahwa sesungguhnya tidak ada konflik agama di Indonesia mengingat akhir-akhir ini muncul anggapan bahwa konflik yang terjadi di Indonesia memiliki dimensi agama.
Dengan penjelasan secara langsung kepada pimpinan tokoh agama dari negara lain, umumnya muncul pemahaman baru bahwa konflik yang ada di beberapa daerah beberapa waktu lalu bukan berkonotasi konflik agama. Pemimpin negara lain pun menganggap kerukunan antarumat beragama di Indonesia bisa menjadi contoh untuk diterapkan di negara lain.
Richard Daulay mengatakan, lawatan bersama tokoh agama ke negara lain itu sudah bisa menunjukkan bahwa kerukunan antarumat beragama di Indonesia telah terbina secara baik.
Banyak negara memiliki beragam agama yang dianut penduduknya dan stabilitasnya terancam, namun di Indonesia hal itu tidak terjadi.
Sementara itu Philip K Widjaja mengungkapkan, banyak negara mencontoh kerukunaan antarumat beragama di Indonesia yang bisa terbina secara baik.
Karena itu, sebagai negara yang menjadi contoh, sebaiknya semua pihak menyadari betapa penting kerukunan antarumat beragama ini bisa terbina secara terus-menerus.
Senada dengan Philip, Zaidan Djauhari juga mengatakan kerukunan antarumat beragama di Indonesia menjadi model bagi negara lain.
I Nyoman Suanda mengatakan, ada nilai yang sangat besar yang perlu dipertahankan dalam kaitan hubungan antarumat beragama. Terbinanya kerukunan antarumat beragama di Indonesia menumbuhkan keyakinan bahwa semua umat manusia adalah bersaudara, dan semua agama adalah saling menghargai.
Sedangkan Pdt Ismartono mengatakan, dengan kerukunan antarumat beragama secara baik, maka Indonesia merasakan adanya kebhinekaan dalam persatuan. "Kita ingin kebersamaan ini bisa menjadi rahmat bagi semua," katanya.
Media Indonesia
|