Christian Freedom International Desak Pembebasan Tiga Wanita yang Dipenjara
Monday, Oct. 10, 2005 Posted: 5:25:09PM PST
|
(Photo courtesy: CFI website). |
Dalam sebuah artikelnya yang dikeluarkan 30 September yang lalu, Christian Freedom International (CFI), sebuah organisasi interdenominasional hak asasi manusia untuk kebebasan beragama, mendesak pembebasan secepatnya untuk Dr. Rebekka Zakaria, Eti Pangesti and Ratna Bangun.
Presiden Christian Freedom International Jim Jacobson telah mengunjungi mereka di penjara Indramayu.
"Reaksi saya yang pertama kali," kata Rebekka tentang dakwaan, "Saya menangis." Rebekka adalah seorang dokter yang menangani sekitar 30-40 pasien setiap hari di kliniknya di Indramayu.
Di sebuah penjara yang sempit, terdiri dari 437 tahanan, hanya 16 orang diantaranya yang wanita. Terdapat 8 wanita di setiap sel yang berukuran 5x5. Mereka semua tidur di panggung kayu. Selimut dan seprai tidak diperbolehkan.
"Kami harus membayar uang kepada penjaga untuk menaruh air ke sel kami," kata Rebekka.
"Saya bangun jam 5 pagi setiap harinya untuk berdoa dan membaca Alkitab sampai jam 7.30. Jam 8 mereka membuka pintu (sel)," kata Rebekka. 16 orang wanita tersebut kemudian masuk ke sebuah kamar berukuran 10x10 meter sampai jam 4 sore untuk kembali ke selnya masing-masing.
Di ruangan itu mereka diberikan makan nasi sedikit dan campuran kacang kedelai yang sering ditutupi oleh semut tiga kali sehari.
"Kami makan pagi, siang, malam di lantai ruangan itu. Tidak ada kamar makan. Kami mendapatkan sedikit daging sekali seminggu," kata Rebekka.
Yang menakjubkan, Rebekka saat ini diperbolehkan untuk memimpin sebuah kebaktian penyembahan kecil pada hari Minggu di sebuah halaman kecil di dalam penjara. Sekitar 35 orang dari gerejanya, yaitu GKKD, diperbolehkan untk memasuki penjara setiap minggunya untuk mengikuti kebaktian.
Salah seorang tahanan pria baru-baru ini masuk kedalam Kekeristenan dan menghadiri kebaktian tersebut, menambahkan populasi tahanan Kristiani, menjadi tujuh orang.
"Kadang-kadang saya merasa depresi, tetapi tidak lama. Tuhan menghibur saya setiap harinya dengan sukacita dan kedamaian. Saya berdoa untuk tahanan lain dan para penjaga. Satu orang berubah dan menjadi orang Kristen. Kami berbagi iman kami kepada yang lain," kata Rebekka.
"Kami telah ada disini 140 hari. Saya ingin melakukan kehendak Tuhan. Saya berharap untuk dibebaskan secepatnya," kata Rebekka.
Rebekka mengatakan, "Saya tidak marah kepada orang yang membawa tuduhan-tuduhan kepada saya. Saya mengampuni mereka. Saya memberkati mereka."
Etta mempunyai tiga anak dan mengatakan, "Saya telah bermimpi pulang ke rumah. Saya depresi kadang-kadang. Saya tidak marah karena ada di sini. Orang yang menuduh saya tidak mengerti."
Ratna, yang memepunyai anak berusia delapan dan dua tahun mengatakan dengan tangis di matanya, "Saya sangat merindukan anak-anak saya."
Rebekka mengatakan kepada presiden CFI Jim Jacobson, "Saya ingin orang-orang mengetahui situasi kami. Saya ingin ada dukungan doa. Saya sangat terkejut bahagia bahwa orang Kristiani Amerika tertarik dengan kasus kami. Tolong berdoa untuk kami."
Christian Freedom International mendesak pemerintah Indonesia melepaskan tiga wanita tersebut. CFI juga mendesak pemerintah AS untuk menempatkan segala tekanan yang dimungkinkan untuk pembebasan mereka yang secepatnya.
Next Page: 1 | 2 |
Sandra Pasaribu
|