Penutupan Gereja Terus Berlanjut di Daerah
Monday, Sep. 12, 2005 Posted: 5:05:44PM PST
Hingga Kamis (8/9), aksi penutupan gereja masih berlanjut di sejumlah daerah di antaranya di Pekanbaru, Riau, Solo, Mojokerto, Kediri, dan Goa, Sulawesi Selatan. Gedung Sekolah Tinggi Teologi (STT) di Majalengka, Jawa Barat, disebut-sebut kini dalam pengondisian untuk ditutup, Sinar Harapan memberitakan.
Keterangan yang diperoleh SH menyebutkan, dalam pekan ini sedikitnya 11 gedung gereja di Pekanbaru, Provinsi Riau ditutup. Sebelumnya, sebuah Gereja Tiberias di Solo juga mengalami hal serupa. Begitu juga dengan Gereja Bethel Indonesa (GBI) di Mojokerto, Gereja Pantekosta Immanuel, Kediri dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Goa, Sulawesi Selatan.
Koordinator Pembelaan Rakyat (KPR), Habiburachman, SH dan mantan Ketua Umum PGI, Pdt Emeritus Nathan Setiabudi yang dihubungi SH secara terpisah, Kamis (8/9) siang mengatakan, penutupan gereja-gereja yang meluas ke daerah-daerah menunjukkan bahwa pemerintah tidak bertanggung jawab melindungi warga negaranya untuk beribadah.
”Justru pemerintah terkesan membiarkan dan memelihara konflik dengan tidak mencabut secara tegas dan tidak memberikan pengamanan pada umat kristiani untuk melakukan ibadah,” kata Habiburachman, SH.
Dia juga menegaskan bahwa konflik sepertinya dipelihara untuk kepentingan elite politik segelintir orang.
”Konflik antara umat beragama dipakai agar berbagai ketidakmampuan pemerintah dalam hal lain terlupakan. Ini menjadi lumbung konflik yang terus dipelihara dan kalau dibutuhkan akan dikobarkan,” katanya.
Terkait dengan aksi penutupan gereja itu, Habiburachman, SH menambahkan, pihaknya pada 14 September 2005 akan mengajukan gugatan class action ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Pdt Emeritus Nathan Setiabudi mengatakan, kondisi itu membuktikan bahwa tidak ada tempat bagi kaum minoritas di negeri ini. ”Reformasi hukum memang hanya untuk kepentingan mayoritas,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Danny Setiawan mengatakan, aksi penutupan rumah ibadah diharapkan tidak terjadi lagi menyusul adanya kesepakatan untuk menghentikan aksi penutupan rumah ibadah di Jabar. Kesepakatan ini diputuskan dalam pertemuan antara Muspida Jabar dengan MUI Jabar serta ormas Islam di Gedung Sate Bandung, Kamis (8/9) siang.
”Sudah ada kesepakatan tidak ada lagi aksi penutupan rumah ibadah oleh kelompok tertentu. Semuanya diserahkan ke pemerintah,” kata Gubernur Jabar, Danny Setiawan seusai pertemuan. Selain Gubernur, pertemuan ini dihadiri oleh Kapolda Jabar, Irjen Edi Darnadi, Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Sriyanto.
Tampak hadir pula Ketua MUI Jabar, Hafidz Usman, Ketua PWNU Jabar, Sofyan Yahya serta ormas Islam lainnya. Pertemuan ini sendiri merupakan bentuk konfirmasi mengenai berita yang berkembang belakangan ini mengenai penutupan rumah ibadah.
Dalam kesempatan ini Gubernur menyatakan Polda Jabar siap mengamankan seluruh tempat ibadah yang ada di wilayah Jabar. Jika masih ada aksi penutupan rumah ibadah, pelakunya akan ditindak tegas. Gubernur meminta supaya kesepakatan ini dipatuhi. Supaya tidak terjadi lagi tindak penutupan rumah ibadah.
Next Page: 1 | 2 |
Sandra Pasaribu
|