100 Tahun Gereja Katolik Masuk Merauke
Monday, Aug. 22, 2005 Posted: 2:23:53PM PST
|
Biarawati harus berjalan kaki untuk mencapai tempat misa dilangsungkan, demikian pula pendukung acara yang lain, seperti pria dengan pakaian adat sebagaimana tampak pada gambar. (Suara Pembaruan/ Luther Ulag) |
|
Sendratari yang menampilkan adegan seorang misionaris diadang suku adat Papua. (Suara Pembaruan/ Luther Ulag) |
|
- Uskup Agung Merauke, Mgr Nicolaus Adiseputra (tengah), didampingi Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Malcolm Ranjith (kanan), dan Uskup Emeritus Keuskupan Agung Merauke Mgr Jacobus Duivenvoode MSC (kiri) mengadakan misa. (Suara Pembaruan/ Luther Ulag) |
Ribuan warga Merauke, Papua, merayakan 100 tahun masuknya agama Katolik di Papua Selatan. Acara puncaknya adalah misa raya yang dipimpin Uskup Agung Nicolaus Adi Seputra Msc di Merauke, Rabu (17/8). Sekitar 70 persen dari sekitar 190 ribu warga Merauke beragama Katolik.
Misa kudus untuk memperingati satu abad gereja Katolik di Papua Selatan ini berlangsung khidmat. Di akhir misa, umat Katolik dari bebagai etnis di Merauke menyerahkan berbagai persembahan sebagai wujud syukur dan terima kasih kepada para misionaris yang dulu membawa agama Katolik ke Bumi Cenderawasih.
Perayaan 100 tahun gereja Katolik masuk Merauke, yang berlangsung khidmat dan aman tersebut dihadiri Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Malcolm Ranjith dan Gubernur Papua JP Solossa serta beberapa tokoh Papua serta pejabat musyawarah pimpian daerah. Selesai misa, juga digelar sejumlah acara antara lain pawai rohani serta menapak tilas perjalanan para misionaris di wilayah Papua Selatan.
Sendratari yang mengisahkan seorang misionaris Belanda memasuki tanah Papua, dipergelarkan sebelum misa, dibawakan sekelompok muda-mudi.
Sandra Pasaribu
|