Seorang Kristiani Diculik, Melarikan Diri di Aceh
Pemimpin misi juga ungkapkan kejadian di Tentena, Duma, dan Lata-lata
Monday, Jun. 20, 2005 Posted: 2:56:10PM PST
|
Gereja Duma dapat menampung 1000 orang sebelum dihancurkan oleh teroris juni 2000. ANS |
|
Beberapa dari 211 kuburan pria, wanita dan anak-anak yang dibantai di Duma. ANS |
Sebuah ministry Kristiani di Indonesia mengatakan kepada sebuah situs berita Kristiani AS bahwa salah seorang pekerjanya melarikan diri setelah diculik di Aceh. Ia juga melaporkan situasi korban pemboman Tentena.
Jeff Hammond, direktur dari Bless Indonesia Today yang berbasis di Jakarta, mengatakan kepada Assist News Service (ANS) bahwa salah seorang anggota stafnya diculik dibawah todongan senapan pada jam 3 pagi 13 Juni 2005, oleh pemberontak separatis Islam di Aceh. Setelah ditahan selama 24 jam, pekerja itu dapat melonggarkan tali pengikatnya dan melarikan diri pada waktu malam. Pada hari Rabu 15 Juni, staf itu menguraikan kembali kisahnya di kantor polisi.
Pekerja itu mengatakan bahwa penculiknya berasal dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan meminta uang.
"Itu menandakan bahaya yang memang ada dan pentingnya terus-menerus diliputi dalam doa," kata Hammond. "kami bersyukur kepada Tuhan untuk mujizat ini."
Hammond juga mengatakan, setelah peristiwa pemboman 28 Mei di Tentena yang membunuh 22 orang dan melukai 50 orang lebih, ia pergi ke sana untuk membantu beberapa korban dan terkejut menemukan bahwa beberapa pasien berada dalam kondisi yang buruk.
Hammond menemukan seorang perempuan dengan lubang di wajahnya dan serpihan peluru di dadanya yang menderita ganggren. Dua orang lain berada dalam keadaan kritis dengan serpihan-serpihan peluru yang besar di paru-paru mereka, dengan usus yang terluka dan luka-luka dalam lainnya.
"Kami mengambil enam pasien yang terparah ke Jakarta ditemani dengan sebuah tim medis. Seluruhnya kami membutuhkan 18 kursi di pesawat – 16 pada hari pertama dan dua pada hari berikutnya," kata Hammond.
Ia mengatakan bahwa banyak pasien masih akan menjalani operasi. Beberapa operasi harus ditunda sampai pasien stabil, termasuk pemuda 19 tahun bernama Ronal yang masih berada dalam kondisi kritis.
Menurut Hammond, 32 korban mengalami patah tulang yang parah dan 6 orang lain patah tulang biasa.
"20 orang yang terparah membutuhkan spesialis orthopedik untuk menolong mereka dan kami telah menyediakan satu untuk rumah sakit Tentena dimana mereka katakan saat ini mereka kekurangan. Delapan kasus terburuk sedang dirawat di Surabaya," katanya.
Jeff Hammond dan istrinya, Annette, adalah warga negara Australia dan telah tinggal di Indonesia selama 30 tahun lebih dan berbicara bahasa Indonesia dengan lancar.
Hammond juga mengatakan kepada ANS bahwa dia dan istrinya menuju Duma, sebelah utara Pulau Halmahera, Maluku untuk peringatan 5 tahun pembantaian 211 orang di gereja di Duma tanggal 18 Juni 2000. Gereja itu merupakan gereja pertama di daerah itu yang didirikan oleh misionaris dari Belanda pada tahun 1866.
Hammond mengatakan ia dan istrinya akan melihat dua proyek disana, dimana proyek pertama adalah mentransformasi kembali gereja yang hancur tersebut. Rencana mereka adalah memasang tembok di bagian dalam dan atap, memisahkan ruangan dalam menjadi ruangan doa, dan melukis kejadian sejarah injil pertama kali datang ke Duma di dinding bagian dalam.
Proyek kedua adalah membangun sebuah gereja baru untuk umat Kristiani Duma yang selamat, dimulai pada bulan September.
Next Page: 1 | 2 |
Sandra Pasaribu
|