Bantuan Aksi Gereja Bersama untuk Alor
Anggota-anggota Action by Churches Together (ACT) memberikan bantuan kepada korban gempa
Friday, Nov. 19, 2004 Posted: 7:02:36PM PST

Anggota-anggota dari Bantuan Internasional Aksi Gereja Bersama (Action by Churches Together International –ACT) mengumumkan di Jenewa, Swiss pada tanggal 17 November yang lalu saat ini sedang menilai situasi dan mempertimbangkan cara terbaik untuk membantu korban bencana gempa bumi di pulau Alor. Gempa terus berkelanjutan semenjak tanggal 11 November dan pada tanggal 16 November telah mencapai 4,6 skala Richter.
ACT adalah sekutu global dari gereja-gereja dan agen-agen terkait yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa dan membantu komunitas-komunitas darurat di seluruh dunia. Kantor Koordinasi ACT bermarkas dengan Konsili Gereja-gereja Sedunia (World Council of Churches-WCC) dan The Lutheran World Federation (LWF) di Swiss.
Menurut perkiraan terbaru dari Kantor PBB untuk Urusan Koordinasi Kemanusiaan, 26 orang telah terbunuh, 116 orang luka parah, dan 119 orang luka ringan. Ribuan rumah telah hancur atau rusak, bangunan umum seperti egreja dan masjid, sekolah dan bangunan pemerintah juga terpengaruh. Sembilan wilayah terpengaruh dengan total populasi 36.333 rumah tangga.
Staf dari anggota-anggota ACT yaitu YAKKUM Emergency Unit (YEU), Yayasan Tanggul Benkana (YTB) and Church World Service - Indonesia (CWS), bersama denga sekretaris jenderal Dewan Sinode GMIT-partner lokal dari YTB berencana untuk terbang ke Alor pada tanggal 22 November untuk menilai kerusakan. Akan tetapi, anggota-anggota melaporkan bahwa transportasi local di Alor buruk dan ada kerusakan pada jalan. Sementara itu, para anggota telah seutuju untuk berbagi informasi dan merencanakan tanggapan yang paking memungkinkan didasari oleh lading mereka masing-masing dengan jaringan mereka masing-masing.
Untuk membantu korban bencana dengan keperluan yang mendesak, YTB telah menyumbangkan Rp. 15 juta kepada wilayah itu. Pada tanggal 16 November tenda dan obat-obatan dari YEU dikapalkan menuju Alor. YEU dengan penyelenggara komunitas, jaringan forum kemanusiaan, divisi kesehatan lokal dan organisasi-organisasi non-pemerintah di Alor juga berencana menyediakan tim kesehatan bergerak ke tiga daerah yang rusak – Wilayah Pantar, wilayah Alor Timur laut Maritaing dan Alor selatan – secepatnya dan terus melanjutakan usaha penilaian. YEU mengekspresikan harapan agar YTB, Dewan Sinode GMIT dan CWS dapat bergabung dengan usaha ini. Dan Kantor Koordinasi dari ACT akan terus melanjutkan kontak dengan anggotanya di Indonesia untuk membantu lebih lanjut.
Yunita Tjokroadinata
|