Dokumen - Sidang Umum FABC Kirim Pesan Pengharapan Dan Kepribadian
Saturday, Aug. 28, 2004 Posted: 5:18:53PM PST
Sidang Umum Federasi Konferensi-Konferensi Waligereja Asia (FABC, Federation of Asian Bishops' Conferences) telah mengeluarkan sebuah pesan yang menegaskan tanda-tanda pengharapan bagi keluarga-keluarga di Asia tapi juga mengungkapkan keprihatinan tentang ancaman-ancaman yang dihadapi keluarga.
Para pelaksana mengeluarkan pesan itu tak lama menjelang penutupan Sidang Umum FABC VIII yang digelar 17-23 Agustus di Daejeon (Taejon), 170 kilometer selatan Seoul. Pesan itu mengajak "umat Allah di Asia" dan "orang-orang yang berkehendak baik," termasuk umat beragama lain, untuk berusaha memperkuat keluarga dan meningkatkan "peradaban cinta kasih dan budaya kehidupan."
Pesan itu mengakui bahwa keluarga-keluarga di Asia tetap berkomitmen pada tujuan hidup berkeluarga, dengan menimba kekuatan dari nilai-nilai, spiritualitas, dan religiositas dari semua orang Asia, termasuk masyarakat adat. Namun pesan itu juga mengidentifikasi kecemasan yang dihadapi keluarga-keluarga Asia, seperti meningkatnya "budaya neo-liberal yang bersifat global," "globalisasi elite," "perang dan konflik," serta "program-program kependudukan yang dipaksakan."
Sebuah catatan kaki dalam pesan itu mengatakan bahwa 181 peserta yang berasal dari 22 negara Asia itu termasuk enam kardinal, 24 uskup agung, dan 56 uskup. Namun pesan itu juga menyampaikan "kesedihan" menyangkut ketidakhadiran delegasi-delegasi dari Cina daratan.
Pesan Sidang Umum FABC VIII, 17-23 Agustus 2004
Untuk Umat Allah di Asia dan Orang-Orang yang Berkehendak Baik
Kami, para uskup, yang berkumpul di Daejeon, Korea, untuk menghadiri Sidang Umum Federasi Konferensi-Konferensi Waligereja Asia VIII bersama para imam, kaum religius, dan umat awam dari berbagai negara di Asia, merefleksikan tema Keluarga Asia Menuju Budaya Kehidupan, dalam semangat mendengarkan Allah dan suara keluarga-keluarga Asia. Saat sidang umum ini berakhir, kami sangat yakin bahwa keluarga merupakan karunia sejati dari Allah dan rahmat untuk Asia!
Kami merayakan tanda-tanda pengharapan yang berlimpah-ruah dalam keluarga-keluarga Asia. Diilhami oleh tradisi serta nilai-nilai budaya dan agama, banyak keluarga berusaha keras untuk tetap berkomitmen pada tujuan hidup berkeluarga. Mereka menimba kekuatan dari nilai-nilai Asia seperti penghormatan yang mendalam terhadap kehidupan, kedekatan dan penghormatan terhadap alam semesta, ikatan keluarga yang kuat, hubungan pribadi, kerahaman, semangat penyambutan, penghormatan terhadap orang yang sudah tua, kesetiaan anak-anak terhadap orang tua, dan perhatian terhadap kaum muda.
Spiritualitas dan religiositas yang terus bertahan dalam keluarga dan makna kesucian perkawinan, keluarga, dan anak-anak merupakan pencipta kebahagiaan dan telah menjadikan banyak keluarga sebagai tempat bermulanya panggilan religius. Dihadapkan pada perbedaan besar, mereka memperlihatkan daya tahan dan kekuatan yang luar biasa. Keluarga Asia diperkokoh oleh dan juga menyebarkan nilai-nilai ini. Kami sangat heran, bagaimana nilai-nilai masyarakat adat dan agama-agama lain memperkaya keluarga-keluarga Asia. Perkawinan antarbudaya dan antaragama juga memberi peluang untuk memperkaya iman, dan menjadi simbol-simbol cinta tak bersyarat di tengah isu-isu agama dan budaya yang kompleks yang dihadapi perkawinan ini. Kami berterima kasih kepada kalian, para keluarga, karena menjaga nilai-nilai asli dan kami mendorong kalian untuk tetap bertahan.
Next Page: 1 | 2 | 3 |
|