NPC Gelar Pembukaan Doa dan Puasa
Dimulainya Aksi Doa dan Puasa di 500 kota
Monday, Mar. 14, 2005 Posted: 9:46:35PM PST
|
Umat sedang berdoa syafaat di acara Opening Ceremony. Foto : Eva N/ Kristiani Pos |
|
Pdt Indri Magdalena Gautama, Gembala Senior dari Gereja Generasi Apostolik sedang membawakan firman. Foto : Eva N/ Kristiani Pos |
|
Pengucapan Deklarasi Jaringan Doa Nasional. Foto : Eva N/ Kristiani Pos |
Panitia NPC menggelar kembali rangkaian kegiatan doa nasional pada hari Sabtu, 12 Maret 2005, dalam acara "Pembukaan Doa dan Puasa" di Jakarta.
Salah satu panitia acara mengungkapkan jemaat yang hadir terutama berasal dari gereja aliran Pantekosta dan Karismatik.
Di awal acara, peserta diajak bersama-sama menyanyikan lagu puji-pujian penyembahan. Salah seorang jemaat, Pdt Tony Mulia, menceritakan pengalaman rohaninya ketika mengunjungi kepulauan Wei di Aceh belum lama ini.
Kemudian, Pendeta Indri Magdalena Gautama dari Gereja Generasi Apostolik Jakarta tampil berkotbah. Ia mengajak jemaat untuk bekerja keras bagi dunia ini lewat kekuatan doa. Pdt Indri mengatakan manusia bekerja hanya bisa 8 jam per hari, tapi roh manusia bisa berdoa 24 jam per hari sebab roh Allah dalam diri kita tidak pernah tidur dan terlelap.
“Kekuatan doa itu penting! Saat ini banyak orang Kristen lelah dan frustasi saat berdoa karena merasa doanya tidak dikabulkan. Mengapa? Karena saat berdoa umat cenderung menggunakan logika atau pikiran sendiri. Akibatnya mereka tidak punya harapan lagi dan jalan keluar untuk memecahkan masalah. Kemampuan manusia terbatas. Seharusnya sebagai umat Kristiani yang sudah menerima Yesus sebagai jalan kebenaran dan hidup, harus tetap memiliki pengharapan yang besar,” tegas Pdt Indri.
Ia menambahkan, “Apa yang menghalangi umat Tuhan tidak mengalami terobosan ? Yaitu karena banyak dari kita yang tidak tahu bagaimana berdoa yang benar."
"Tuhan tidak bisa mengambil alih dan memakai kita sebagai bejana yang membawa informasi jika tidak didahului oleh reformasi terlebih dahulu. Artinya, hidup kita harus terbentuk sesuai dengan pribadi Allah yang siap dipakai olehNya. Saat kita menjalankan kehendakNya dan menyerahkan diri seutuhnya kepada Tuhan, maka transformasi akan terjadi.”
Selanjutnya acara ditutup dengan pengucapan Deklarasi Jaringan Doa Sekota (JDS) yang mendukung kegiatan aksi doa dan puasa selama 50 hari (12 Maret–30 April 2005) untuk menggalang kesatuan doa tanggal 5 Mei. Selain deklarasi doa sekota, juga diikuti Deklarasi Jaringan Doa Nasional(JDN).
Eva N.
|