NPC 2005 Bukan Eforia Belaka
NPC adalah sarana perwujudan Kingdom Society di tengah-tengah masyarakat yang majemuk
Sunday, Mar. 6, 2005 Posted: 12:19:50PM PST
|
Pdt.Rachmat Mannulang ( kanan ) dan Pdt. Daniel Panji ( kiri ) Mengadakan Jumpa Pers Dengan Wartawan Usai Digelar Acara Malam Visi dan Doa di Gedung Manggala Wanabakti. Foto : Eva.N / Kristiani Pos |
Usai digelar acara malam visi dan doa yang diselenggarakan NPC di gedung Manggala Wanabakti pada 28 Februari 2005 lalu sebagai langkah awal persiapan menuju gerakan transformasi, pada hari yang sama digelar jumpa pers dengan beberapa wartawan Kristiani dari berbagai media untuk menanyakan seputar tujuan diadakannya NPC bulan Mei nanti.
Pdt. Ir. Rachmat Mannulang, salah satu penggagas sekaligus panitia NPC memaparkan, NPC adalah suatu rangkaian gerakan doa yang terus-menerus dilakukan selama bertahun-tahun di seluruh Indonesia.
Diharapkan tahun 2005 nanti NPC menjadi suatu momentum yang sangat besar dan luar biasa yang bisa membawa transformasi bagi bangsa Indonesia.
Ketika ditanya salah satu media mengenai transformasi seperti apa yang ingin dicapai pada 5 Mei 2005 nanti, Pdt. Rachmat menjelaskan, "NPC merupakan sarana yang berperan untuk menjawab doa Tuhan, yaitu mewujudkan Kingdom Society di tengah-tengah masyarakat yang majemuk, menciptakan perdamaian dan keadilan sesuai dengan Pancasila dan nilai-nilai Kerajaan Allah."
Ia melanjutkan, "Gerakan doa yang mendasarkan NPC adalah kesatuan gereja untuk bangsa."
"Untuk mengimplementasikan keesaan gereja memang pada kenyataannya sulit terjadi tapi dengan doa bisa jadi perekat yang membawa gereja kearah kesatuan. NPC menyadarkan gereja untuk bersatu. Menyatukan disini maksudnya adalah bukan untuk menyatukan doktrin," tandas Pdt. Rachmat.
Legitimasi gerakan doa jangan dilihat secara struktur tapi sebagai gerakan yang bersumber dari Tuhan. NPC adalah proyek Tuhan, bukan proyek sekelompok orang.
Sebagai penggagas, NPC tidak ingin jadi eforia tapi jadi fasilitator doa. NPC sangat terbuka meminta masukan dari gereja-gereja. "NPC telah mendapat dukungan dari Lembaga Aras Nasional dan bahkan Dirjen Bimas Kristen, Dr. Jason Lase ikut mensosialisasikan gerakan doa NPC ini," tambah Pdt. Daniel Panji.
Ketika ditanya mengapa Luis Bush yang ditunjuk menjadi fasilitator NPC di Indonesia, Pdt. Rachmat menjelaskan, "Luis Bush adalah penggagas Transform World untuk skala international. Beliau sudah mengelilingi 800 kota ke beberapa negara dan menyebarkan angket tentang situasi Indonesia. Beliau yang memberi motivasi dan mempromosikan Indonesia ke beberapa negara untuk diadakan gerakan transformasi. Indonesia dapat kehormatan sebagai tuan rumah gerakan transformasi pertama."
Pada tanggal 12 Maret nanti, akan diadakan Opening Ceremony NPC sebagai tanda dimulainya aksi doa dan puasa untuk mempersiapkan gelombang doa besar pada Mei nanti.
Eva N.
|