Bantuan Organisasi Kristiani Internasional Terhadap Para Korban Tsunami
Banyak Organisasi Kristen Menyikapi Tragedi Kemanusiaan Terbesar Dalam 100 tahun Terakhir Ini
Tuesday, Feb. 8, 2005 Posted: 10:14:27AM PST
Bencana tsunami yang terjadi sehari setelah Natal, meninggalkan kesedihan dan duka yang amat mendalam bagi seluruh lapisan masyarakat. Banyak orang yang kehilangan rumah dan semua harta benda. Tidak hanya itu, banyak juga anak-anak yang kehilangan orangtua mereka dan sebaliknya.
Rasa keprihatinan yang mendalam mengundang beberapa organisasi kristiani sebagai rekan kerjaNya untuk segera mengulurkan tangan membantu negara-negara yang terkena bencana.
Banyak organisasi Kristen menyikapi tragedi kemanusiaan terbesar dalam 100 tahun terakhir ini. Beberapa di antaranya Christian Reformed World Relief Committee (CRWRC), New Directions International (NDI), World Vision, Salvation Army (SA), dan Gospel for Asia (GFA). Mereka mempunyai wakil di negara-negara yang mengalami musibah dan dengan cepat mengirimkan relawan dan bantuan makanan atau obat-obatan.
Organisasi Bala Keselamatan ( Salvation Army ) di Indonesia melakukan koordinasi dengan pemerintah untuk membagikan kantong mayat supaya dapat cepat dievakuasi, sarung tangan, dan masker bagi para korban yang selamat. Johannes Watilete yang memimpin evakuasi dari SA mengatakan, “Orang-orang masih terkejut, dan bingung.” Selain di Indonesia, SA juga langsung terjun di kawasan bencana yang lain seperti Sri Lanka dan India.
K.P. Yohannan, pendiri dan presiden Gospel for Asia (GFA) sedang menangani sekitar 10.000 anak-anak yatim piatu dengan menyediakan 10 rumah singgah bagi mereka sembari menantikan anggota keluarga yang akan membawa pulang mereka. GFA bersama tim dari Texas Baptist Men’s Disaster Relief juga menyediakan perlengkapan sanitasi air bagi mereka. Selain itu, mereka juga sedang mempersiapkan membangun 1.000 rumah bagi korban tsunami di India dan Sri Lanka.
Pemerintah setempat yang semula sempat menolak misionaris masuk ke desa mereka, oleh kasih karunia Allah, banyak yang diminta bantuan untuk membangun rumah-rumah di daerah mereka. Di tengah situasi kacau, para misionaris GFA tetap memiliki komitmen melayani mereka dengan membagikan air bersih, makanan yang baik, pakaian dan obat-obatan dengan cinta kasih Kristus. Tindakan kasih ini memberi dampak pada hubungan antarumat beragama yang menjadi lebih baik.
Yunita Lee
|