WCC Mendesak G8 Untuk Memperhatikan Pembagian Wajar dari Sumber-sumber Global
Negara-negara G8 harus memikirkan kembali logika dari globalisasi perdagangan dan model-model ekonomi dari kompetisi berlebihan yang telah melebarkan jurang antara si kaya dan si miskin
Saturday, May. 28, 2005 Posted: 5:56:27PM PST
|
Penyisikan wol, dataran tinggi Etiopia. Petani-petani domba Etiopia diuntungkan dari suatu program pengembangan komunitas yang didanai gereja, yang berurusan dengan perlindungan sumur-sumur dan mata air, pemeliharaan air dan tanah, penghutanan kembali, benih dan ternak. (c) Peter Williams/WCC |
Negara-negara G8 harus memikirkan kembali logika dari globalisasi perdagangan dan model-model ekonomi dari kompetisi berlebihan yang telah melebarkan jurang antara si kaya dan si miskin dan memperburuk kerusakan dari lingkungan. Pernyataan itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Dewan Gereja-gereja Dunia ( World Council of Churches-WCC ) Rev. Dr Samuel Kobia dalam sebuah surat ke perdana menteri Inggris Tony Blair baru-baru ini. Pemerintah Inggris mengepalai G8 tahun 2005.
Surat itu dikirim sebelum pertemuan G8 di Skotlandia pada bulan Juli. Isi surat memegang sebuah visi dalam kehidupan yang adil untuk semua dan adanya komunitas yang berkelanjutan, dan menyarankan bahwa hanya dengan mempromosikan sebuah ekonomi yang adil dan saling berbagi, dapat menghasilkan sebuah solusi untuk kemiskinan dan kerusakan lingkungan di bumi.
Kobia mendesak anggota G8 untuk " secara serius mempertimbangkan bagaimana mengoperasikan cita-cita nomor 8 dari "Millennium Development Goals (MDGs) " , yaitu cita-cita untuk adanya sebuah kerjasama global untuk pengembangan. MDGs yang ditandatangani oleh 190 negara pada tahun 2000, bertujuan untuk mengurangi kemiskinan sampai tahun 2015.
" Cita-cita ini (no 8) akan menentukan suksesnya ke tujuh yang lain," saran Kobia.
Mengenai hutang, surat itu mendesak G8 untuk " membatalkan 100% hutang negara-negara miskin. " Dan juga menyarankan beberapa cara untuk meneruskan tindakan itu, termasuk usulan agar IMF dan Bank Dunia menjual cadangan emasnya.
Mengenai perdagangan, surat itu meminta G8 untuk "memberikan kesempatan kepada petani di negara-negara miskin untuk berpartisipasi dalam perdagangan yang adil," terutama dengan " menghapuskan semua subsidi-subsidi ekspor di negara-negara donor. "
Mengenai perubahan iklim, Kobia menyambut inisiatif Blair untuk menaruh isu ini dalam agenda G8 mendatang, dan mencatat bahwa negara-negara G8 "harus menerima tanggung-jawab untuk mencatat emisi-emisi selama dekade-dekade yang lalu."
Mengacu pada dukungan WCC untuk masyarakat dan gereja di Pasifik yang " mulai mengalami konsekuensi dari pemanasan global," Kobia meminta anggota G8 untuk " mengambil keputusan tegas untuk pengurangan emisi gas rumah kaca " dan untuk mengembangkan " sebuah rencana strategis untuk komitmen tindakan global pra-2012, dimana periode pertama dari komitmen Protokol Kyoto akan berakhir. "
Sandra Pasaribu
|