Pemimpin WCC akan Bertemu Paus; Vatikan Mendesak Dialog Teologikal
"Ini akan menjadi pertemuan Kobia yang pertama dengan kepala dari Gereja Katolik Roma sejak ia menjadi sekretaris jenderal WCC tahun 2004,"
Monday, May. 23, 2005 Posted: 8:54:36PM PST
Pemimpin Dewan Gereja-gereja Dunia (World Council of Churches-WCC) Rev. Samuel Kobia, akan bertemu dengan Paus Benediktus XVI di Roma pada tanggal 16 Juni 2005, WCC mengumumkan hal ini sesaat setelah seorang pejabat senior Vatikan mendesak dialog teologikal lebih berpusat pada pekerjaan dari dewan yang berbasis di Jenewa itu.
"Ini akan menjadi pertemuan Kobia yang pertama dengan kepala dari Gereja Katolik Roma sejak ia menjadi sekretaris jenderal WCC tahun 2004," dinyatakan kelompok yang mewakili hampir seluruh gereja-gereja Orthodox dan Protestan di seluruh dunia pada hari Jumat.
Gereja Katolik tidak masuk dalam WCC, tetapi mempunyai keanggotaan dalam beberapa tubuhnya, termasuk Komisi Iman dan Aturan (Faith and Order Commission), yang mana ingin membawa gereja-gereja kedalam dialog teologikal untuk mempromosikan kesatuan gereja.
Pejabat Vatikan Uskup Brian Farrell, yang merupakan sekretaris dari Dewan Keuskupan untuk Mempromosikan Kesatuan Kristiani (Pontifical Council for Promoting Christian Unity), dua pekan yang lalu menggambarkan WCC sebagai "partner esensial" dalam gerakan ekumenikal.
Setelah penahbisan Benediktus pada bulan April, Kobia mengatakan dia berharap paus yang baru akan "menginisiatifkan jalan-jalan baru dari kerjasama antara Gereja Katolik Roma dan Dewan Gereja-gereja Dunia."
Di awal tahun 1970, Benediktus, yang pada saat itu profesor teologi dari Jerman Joseph Ratzinger, merupakan seorang anggota dari Faith and Order Commission WCC.
Kemudian dia menjadi Katolik pertama yang menjadi ketua dari dewan Katolik-Protestan di Jerman, yang mana membuka jalan untuk sebuah perjanjian Lutheran-Katolik global mengenai doktrin pembenaran (justification), sebuah isu kunci penentu pada saat masa Reformasi.
Walaupun begitu, sebagai penjaga doktrin Vatikan, Kardinal Ratzinger memperoleh kritikan keras dalam sebuah pernyataannya tahun 2000 yang mengatakan denominasi-denominasi Protestan bukanlah "gereja-gereja dalam akal yang benar (proper sense)".
Akan tetapi, setelah terpilih menjadi paus, Benediktus mengatakan, ia ingin mempromosikan kesatuan Kristiani. "Kami penuh dengan harapan dalam segala yang kami dengar mengenai hubungan-hubungan ekumenikal," kata Farrell. "Paus benar-benar mendukung total."
Sandra Pasaribu
|