Paus Dorong Kaum Muda Untuk "Sepenuhnya" Percaya Kepada Allah
Wednesday, Jun. 16, 2004 Posted: 11:20:52PM PST
-- Paus Yohanes Paulus II, 84, mengatakan kepada kaum muda di Switzerland bahwa menjalani hidup dengan melayani Allah sepenuhnya itu sungguh berarti dan indah.
"Seperti kalian, saya pernah berusia 20 tahun. Saya senang berolahraga, main ski, dan bermain. Saya belajar dan bekerja. Saya punya keinginan dan kekhawatiran," kata paus kepada kaum muda saat berkunjung ke Bern, ibukota Swiss, 5-6 Juni.
"Dulu ketika tanah air saya dilanda peperangan dan kemudian rezim totaliter, saya mencari cara untuk memaknai hidup saya. Saya menemukannya dengan meneladani Tuhan Yesus," kata paus asal Polandia itu.
"Setelah hampir 60 tahun menjadi imam, saya bahagia bisa menyampaikan kesaksian saya di hadapan kalian: menyerahkan diri sepenuhnya bagi Kerajaan Allah itu sangat indah," lanjut paus.
Kata-kata ini disambut tepuk tangan meriah. Namun selama berbicara, bila pembicaraan paus terputus-putus, kaum muda bahkan bersorak dan bertepuk tangan, sambil memberi waktu kepada paus untuk kembali normal, dan kemudian mendengarkan dengan penuh perhatian saat ia kembali berbicara.
Antusiasme kaum muda nampak saat tuguran (vigil) pada 5 Juni petang dan Misa Minggu keesokan harinya. Hal ini bertentangan dengan jajak pendapat di Swiss yang mengatakan bahwa 74 persen responden berpendapat bahwa paus hendaknya mengundurkan diri dan tinggal di rumah.
Saat berada di negara itu, paus menegaskan, "Tugas pewartaan Injil yang mendorong saya untuk mengelilingi dunia, untuk mengabarkannya kembali kepada laki-laki dan perempuan di milenium ketiga, dan terutama kepada generasi muda."
Sebuah sumber Gereja yang berbasis di Roma mengatakan kepada UCA News, banyak orang Swiss, termasuk sejumlah besar umat Katolik, tidak setuju dengan penegasan Paus Yohanes Paulus tentang kewajiban selibat bagi para imam, penolakan paus terhadap ijin penahbisan wanita, dan beberapa aspek sikapnya tentang moralitas seksual yang berkaitan dengan masalah AIDS.
Anggota Gereja-Gereja lain menolak beberapa sikap tertentu dari Vatikan menyangkut ekumenisme, lanjut sumber itu. Satu poin penting yang mengemuka dari hasil jajak pendapat baru-baru ini adalah penolakan perang di Irak.
Menghadapi kenyataan, 14.000 orang muda yang mengikuti tuguran dan 80.000 orang yang menghadiri Misa -- meskipun kecil dibanding jumlah standar dari kunjungan-kunjungan paus lainnya -- menimbulkan kesan bagi media di negara berpenduduk 7,3 juta orang itu.
Kunjungan Paus Yohanes Paulus ke Switzerland mengindikasikan bahwa hari-hari perjalanannya belum berakhir. Sumber-sumber di Roma kini melihat kenyataan itu bahwa paus agaknya akan mengunjungi Goa Maria di Lourdes, Prancis, pada pertengahan Agustus. Demikian juga kunjungan selanjutnya ke Meksiko pada bulan Oktober, kata para pejabat Vatikan.
Kondisi fisik paus kelihatannya lebih sehat saat berada di Switzerland dibanding ketika ia bertemu Presiden Amerika Serikat George W. Bush pada 4 Juni dan mengimbau agar situasi di Irak "segera dipulihkan."
Ketika paus membacakan pidato itu, yang mengimbau "peranserta aktif dari komunitas internasional dan, khususnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk menjamin pemulihan segera kedaulatan Irak, seperti keamanan bagi seluruh rakyatnya," tangan dan lutut paus bergetar.
Next Page: 1 | 2 |
Yunita Lee
|