Pertemuan Misi Konferensi Misi dan Penginjilan Dunia Berakhir
“Paulus ada disini di Areopagus," kata sekjen WCC Rev. Dr Samuel Kobia dalam kotbahnya di Areopagus Minggu 15 Mei
Monday, May. 16, 2005 Posted: 1:11:37PM PST
|
Kebaktian penutupan (atas) Konferensi ke13 Misi dan Penginjilan Dunia di Athena, 15 Mei 2005. Sekjen WCC Rev Dr. Samuel Kobia (bawah) (Peter Williams/WCC). |
|
(Peter Williams/WCC) |
|
Peserta saat menerima salib dari Yerusalem, 10 Mei 2005. (Peter Williams/WCC) |
“Paulus ada disini di Areopagus," kata sekjen WCC Rev. Dr Samuel Kobia dalam kotbahnya di Areopagus Minggu 15 Mei.
Para delegasi dari lebih dari 100 negara, yang mewakili gereja-gereja di setiap wilayah geografis dan tradisi Kristiani, menutup pertemuan mereka pada konferensi Misi dan Penginjilan Dunia yang diadakan oleh Dewan Gereja-gereja Dunia (World Council of Churches- WCC), di Athena, 15 Mei 2005, di sebuah situs dimana Rasul Paulus berkotbah kepada orang Athena.
Rev. Dr Samuel Kobia, sekretaris jenderal dari WCC, menyatakan kotbah dimana Paulus mengetahui konteks lokal dari para filsuf Athena tetapi juga memproklamasikan signifikansi universal dari injil. Berdiri di atas Areopagus, atau “Bukit Mars”, Paulus mengajarkan bahwa Tuhan telah menciptakan semua bangsa “supaya mereka mencari Tuhan dan menemukan Dia – walaupun memang Ia tidak jauh dari setiap dan masing-masing kita. Untuk Dia kita hidup dan bergerak dan mempunyai keberadaan kita,” kata Kobia.
Konferensi ke-13 dari Misi dan Penginjilan Dunia ini berlangsung dari tanggal 9 sampai 16 Mei 2005 di tepi laut Aegean di sebelah timur Athena, menurut WCC, menunjukkan keberagaman dari agama di dunia yang tumbuh dair pesan apostolik. Sementara menemulan banyak tanda-tanda persatuan di tengah-tengah mereka, 650 peserta yang hadir juga mencari untuk menanggapi perpecahan-perpecahan dunia saat mendiskusikan tema konferensi, “Datang Roh Kudus, sembuhkan dan damaikan! Dan sub tema “Dipanggil dalam Kristus untuk menyembuhkan dan mendamaikan komunitas-komunitas.”
Gereja-gereja anggota dari WCC mengirimkan perwakilan dari tradisi-tradisi Orthodox, Protestan, Anglikan, Baptis, Independent, United, African Instituted dan Pentekosta. Sebagai tambahan, sebuah jumlah signifikan dari gereja-gereja Pentekosta dan evangelikal yang tidak termasuk anggota WCC juga hadir, dan juga untuk pertama kalinya untuk konferensi seperti itu, sebuah delegasi yang substansial terdiri atas 42 orang perwakilan dari Gereja Katolik Roma hadir bukan sebagai pengamat tetapi sebagai anggota penuh (dalam konferensi itu). Menurut WCC, untuk banyak orang, konferensi itu berbeda secara utama karena “partisipasi yang berkembang.”
Suasana konferensi itu agak berbeda dari sidang ekumenikal lainnya karena adanya waktu yang culup besar untuk doa umum, pendalaman Alkitab dan diskusi-diskusi oleh kelompok-kelompok kecil membahas persoalan-persoalan yang berkaitan dengan tema pendamaian dan kesembuhan. Sidang-sidang pleno yang diadakan mengeksporasi tema-tema seperti membangun komunitas, mengatasi kekerasan, menghadapi HIV/AIDS dan mempromosikan sebuah gereja yang terbuka bagi setiap orang dari setiap kondisi spiritual dan fisik.
Juga, para peserta mengenali adanya pemisahan-pemisahan diantara Kristiani masih ada, tetapi perubahan-perubahan itu mempengaruhi dunia di dalam milenium yang baru membentuk suatu tantangan baru yang belum pernah terjadi sebelumnya di dalam misi dan kesaksian Kristiani, dan memanggil gereja-gereja pada pertobatan dan rekonsiliasi.
Next Page: 1 | 2 |
Sandra Pasaribu
|