Konferensi Misi & Penginjilan WCC Berlangsung di Athena
Wednesday, May. 11, 2005 Posted: 10:41:57AM PST
|
Rev. Ruth A. Bottoms dari Baptist Union Inggris Raya berbicara kepada Komite Pusat WCC. (WCC) |
|
Para penjaga menyiapkan buku yang akan dijual. (WCC/Aleksander Wasyluk) |
Konferensi mengenai Misi dan Penginjilan Dunia yang disponsori oleh Dewan Gereja-gereja Dunia (World Council of Churches-WCC) yang telah lama dinantikan, akhirnya dibuka pada hari Selasa, 10 Mei 2005, di Athena, Yunani.
Berkumpul di bawah tema “Come, Holy Spirit, heal and reconcile”, para delegasi dipanggil untuk merefleksikan misi dan rekonsiliasi dan penyembuhan di gereja-gereja dan dunia saat ini yang tidak dipimpin oleh manusia tetapi oleh Roh Kudus.
Konferensi itu diharapkan akan dihadiri lebih dari 500 pemimpin-pemimpin Kristiani dan teolog di dunia melampaui garis denominasi dari gerakan Evangelikal sampai Orthodox dan Gereja Katolik Roma. “Jiwa konferensi ini adalah perjalanan, bukan kedatangan,” kata Rev. Ruth Bottoms, seorang pendeta Baptis dari Inggris. “Kami tidak ingin menyembunyikan perbedaan.”
WCC terakhir kali menyelenggarakan konferensi yang sama di Brasil tahun 1996. Saat itu agenda pertemuan padat dengan isu-isu mengenai melindungi identitas budaya dan ekspansi misionaris Kristiani di negara-negara bekas Blok Timur.
Saat ini, pembicaraan diskusi akan mengedepankan beberapa keprihatinan baru termasuk kontroversi-kontroversi yang terjadi di antara umat Kristiani dalam isu-isu seperti pernikahan sesama jenis, peran pastor gay, dan kontribusi wanita dalam misa.
Diagendakan pula pembicaraan mengenai cara-cara mengontrol penyebaran virus HIV dan AIDS di Afrika dan mendorong dialog antarkeimanan dengan umat Muslim untuk mengatasi pengaruh ekstremis Islam.
“AIDS dan HIV adalah tragedi utama manusia,” kata Alexander Belopopsky, juru bicara WCC.
Tujuan utamanya menurut penyelenggara adalah untuk mengedepankan diskusi dengan cara-cara untuk mencapai kesepahaman yang lebih besar.
“Konferensi ini membawa konstituen yang lebih besar bersama-sama,” kata Bottoms.
Sandra Pasaribu
|