Sidang European Christian Environmental Network: Kontribusi Gereja untuk Eropa yang Berkelanjutan
Para partisipan menyetujui sebuah “panggilan” untuk gereja-gereja dan politikus dalam mengatasi masalah lingkungan.
Tuesday, May. 10, 2005 Posted: 5:03:51PM PST
Lebih dari 120 ahli-ahli lingkungan dari 30 negara-negara Eropa dan dari semua tradisi Kristiani mengambil bagian dalam Sidang Ke-5 dari European Christian Environmental Network (ECEN) di Basel, Swiss, dari tanggal 5-8 Mei2005. Sidang yang bertema, “ Gereja-gereja ‘kontribusi untuk sebuah Eropa yang berkelanjutan”, dijamu oleh gereja-gereja Protestan dan Katolik Roma di kota Basel.
Pada akhir sidang, para partisipan menyetujui sebuah dokumen yang merupakan “panggilan” kepada semua anggota gereja-gereja Dewan Gereja Eropa (Conference of European Churches-CEC) dan kepada Konsili dari Dewan Gereja se-Eropa (Council of European Bishops' Conferences-CCEE).
“Kami prihatin bahwa situasi ekologis and sosial memburuk,” pernyataan ECEN. “Walaupun ada deklarasi ilmu pengetahuan dan politis dan peringatan-peringatan, terlalu sedikit yang telah dilakukan dan seringkali terlalu terlambat mengenai banyak hal-hal kritis seperti perubahan iklim, hilangnya keragaman biologi, pencemaran udara, air, dan tanah.”
Dokumen itu berusaha untuk menjelaskan secara jelas konsep dari “berkelanjutan,” dan mengindikasikan sebuah seri tantangan kepada gereja-gereja dan politikus-politikus di Eropa.
Gereja-gereja “harus memberukan prioritas utama untuk menyebarkan dan menggaris-bawahi pentingnya kelanjutan” dan memastikan bahwa “kehidupan pribadi dan lingkungan mereka memasukkan kelanjutan sebagai nilai-nilai Kristiani, pernyataan itu mencantumkan.
Umat Kristiani “dapat menyemangati pemerintah untuk secara aktif mengeksplorasi dan mengaplikasikan kebijakan lingkungan fiskal yang paling efektis dan ekonomis sebagai jalan untuk menghemat energi, membatasi pencemaran lingkungan dan menaikkan sumber-sumber yang dapat diperbaharui.”
ECEN juga menegaskan untuk Uni Eropa (UE), bahwa “strategi UE saat ini untuk kemajuan berkelanjutan perlu diperkuat dan diimplementasikan” dan juga kewajiban UE dan semua negara-negara di Eropa terhadap perkembangan di negara-negara berkembang.
Sidang itu bekerja dalam sidang-sidang pleno membahas isu-isu mengenai “Waktu Penciptaan” (perlunya untuk promosi waktu khusus yang diperuntukkan untuk penciptaan dalam kalender liturgi gereja-gereja), teologi Penciptaan, pendidikan mengenai lingkungan, perubahan iklim, mobilisasi yang digerakkan motor dan kemacetan udara, eco-management dari gereja-gereja dan air.
Sebuah sidang pleno yang dipimpin oleh Margrete Auken, anggota UE dari Denmark, yang menggaris-bawahi perlunya gereja-gereja mempromosikan identitas baru dari orang Eropa sebagai “warga dunia.” Sebuah panel diskusi mengenai reformasi pajak lingkungan; sebuah event dengan tema “Does Europe live far beyond its means”, yang juga menampilkan pameran tentang kontribusi gereja-gereja untuk Eropa yang berkelanjutan.
Sidang itu diakhiri dengan sebuah kebaktian penutup dimana moderator ECEN, Dr. Lukas Vischer, menyemangati umat Kristiani untuk berjuang bagi integritas dari penciptaan dan keadilan di bumi.
Nofem Dini
|