Melihat Sekilas Paus Benediktus XVI
Paus Pertama dalam Milenium Ketiga
Thursday, Apr. 21, 2005 Posted: 10:15:54AM PST
|
(Atas) Sebuah file foto AP dari Joseph Ratzinger yang tidak diketahui tanggalnya. Grafik (bawah) menunjukkan daftar perjalanan singkat Joeseph Ratzinger yang terpilih menjadi Paus ke 265, 19 April 2005. (AP Graphic) |
Kardinal Jerman Joseph Ratzinger telah terpilih menjadi Paus ke-265 untuk memimpin 1,1 milyar Katolik Roma di seluruh dunia. Ia menggantikan pendahulunya, Paus Yohanes Paulus II yang wafat 2 April 2005.
“Saya mengumumkan kepada kalian dengan sukacita yang besar … kita mempunyai seorang Paus,” diumumkan oleh Kardinal Jorge Arturo Medina Estevez, kurang dari satu jam setelah asap putih muncul dari cerobong kecil Kapel Sistine, mengindikasikan terpilihnya paus pertama dari milenium ketiga.
Ratzinger terkenal kukuh pada pendiriannya yang menentang aborsi, perceraian, perkawinan sesama jenis, dan ajaran agama yang liberal, yang lebih menuruti keinginan duniawi daripada ketuhanan, sama seperti pendahulunya Yohanes Paulus.
"Saya juga... ingin menegaskan keinginan kuat untuk terus melanjutkan komitmen Konsili Vatikan Kedua, yang didukung pendahulu saya, yakni mempertahankan tradisi gereja selama 2.000 tahun.”
Selama ini dia dijuluki "Kardinal Panser" karena dicap kaku. Namun, Kardinal Spanyol Carlos Amigo Vallejo mengatakan, persepsi sikap kaku yang diarahkan terhadap Paus itu hanya sebuah mitos. "Anda akan lihat kepribadiannya akan mengejutkan banyak orang. Hal itu akan mengejutkan banyak orang karena dia selama ini sudah memiliki cap sebagai kaku, yang sebenarnya hanya merupakan karikatur,” katanya.
Lahir pada 16 April 1927 di Marktl am Inn, Bavaria, Jerman yang berbatasan dengan Austria, sebagai seorang anak polisi. Ia masuk kelas persiapan seminari pada tahun 1939. Menurut Mirifica, situs berita KWI, sejak kecil, ia bersama kakak lelakinya senantiasa pergi ke sekolah seminari di St Michael.
Latar belakang Ratzinger bertolak belakang dengan almarhum Karol Wojtyla atau Paus Yohanes Paulus II. Ketika masih remaja di Polandia, Karol masuk dalam daftar hitam tentara Nazi Jerman. Sebaliknya, sebagai warga negara Jerman, Ratzinger muda, pada usia 16 tahun, dipanggil masuk dalam Pemuda Hitler untuk menolong korps anti pesawat terbang. Keikutsertaannya pada Partai Nazi ketika muda dinilai sebagai sebuah keterpaksaan dan merupakan pilihan yang tidak dikehendaki karena pada saat itu, banyak pemuda yang dipaksa untuk masuk kamp pelatihan.
Ratzinger dibebaskan dari kamp interniran pada Juni 1945. Begitu keluar dari kamp interniran, ia bersama saudaranya, Georg, masuk seminari.
Ia mulai mengajar pada tahun 1946 dan ditahbiskan sebagai imam pada 29 Juni 1951. Tahun 1953 ia mendapatkan gelar Doktor dalam bidang Teologi. Empat tahun kemudian, menjadi dosen Dogma dan Teologi Dasar di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi di Freising, kemudian mengajar sebagai seorang profesor pada Universitas Bonn tahun 1959-1963, kota Munster dari 1963-1966, mengajar teologi dogmatik di Universitas Tubingen dari tahun 1966 – 1969. Namun, tahun 1969 ia kembali ke Bavaria dan mengajar di di Universitas Regensburg, ia menjabat profesor Teologi Dogmatik, Sejarah Dogma dan Wakil Presiden universitas tersebut.
Ketika berlangsung Konsili Vatikan II (1962-1965), ia menjadi Peritus atau Kepala Pakar Teologi untuk Kardinal Joseph Frings dari Cologne, Jerman.
Next Page: 1 | 2 | 3 |
Sandra Pasaribu
|