Reaksi Dunia Menyambut Paus Baru
Pemimpin dunia, umat Katolik Roma menyambut hangat terpilihnya Joseph Ratzinger sebagai Paus baru, namun Katolik Liberal cemas dan kecewa
Wednesday, Apr. 20, 2005 Posted: 4:30:54PM PST
|
Paus Benedict XVI menyambut kerumunan dari balkon utama Basilika St. Peter's di Vatikan, Selasa, 19 April 2005. Joseph Ratzinger dari Jerman, adalah paus ke 265 untuk Gereja Katolik Roma. (AP Photo) |
|
(REUTERS/ Osservatore Romano-Arturo Mari) |
|
Kerumunan bersorak ketika paus baru ke 265 yang baru terpilih, Paus Benedict XVI muncul untuk pertama-kalinya di hadapan publik, 19 April 2005. (REUTERS/ Jerry Lampen) |
Kardinal Joseph Ratzinger terpilih sebagai Paus ke-265 pada pemilihan suara ketiga di hari kedua konklaf yang berlangsung di Kapel Sistine sejak Senin, 18 April lalu yang dihadiri oleh 115 kardinal untuk memilih pengganti mendiang Paus Yohanes Paulus II yang berlangsung cukup cepat.
Untuk pertama kalinya, kardinal yang memilih nama Paus Benediktus XVI ini muncul di depan ribuan umat yang telah berkumpul di lapangan Basilika Santo Petrus, Vatikan, Selasa, 19 April 2005.
Dalam sambutan pertamanya sebagai Paus, dia mengatakan, "Saudara dan saudari, setelah Paus Yohanes Paulus II yang hebat, para kardinal telah memilih saya, pekerja di kebun anggur Tuhan yang sederhana dan rendah hati. Fakta bahwa Tuhan sendirilah yang bekerja dan bertindak dalam segala hal yang kurang, itulah yang menghibur saya. Di atas segala-galanya saya mempercayakan diri saya pada doa-doa kalian."
Para presiden, pemimpin-pemimpin agama dan umat Katolik Roma di seluruh dunia menyambut hangat pemilihan Joseph Ratzinger sebagai Paus Benedict XVI tetapi kaum Katolik liberal mengekspresikan kecemasan dan kekecewaan, takut hanya akan ada sedikit reformasi dibawah kepemimpinan paus yang baru.
Umat Katolik Roma Jerman menyambut Paus Benediktus XVI dengan sukacita di seluruh negeri itu. Warga Italia juga menyambut gembira paus baru sekaligus Uskup Agung Kota Roma ini. Sebagian besar warga Italia telah mengenal sosok Ratzinger yang menjabat Kepala Konggregasi Ajaran Iman sejak 1981.
Warga Prancis yang mengikuti proses pemilihan paus dari Gereja Notre Dame, Paris, antusias dengan terpilihnya Ratzinger sebagai penerus Tahta Petrus yang ke-263. Umumnya mereka menganggap Ratzinger sebagai ahli teologi serta akan terus mewarisi semangat pendahulunya. Pada saat yang sama, banyak yang berharap Paus Benediktus XVI akan lebih moderat.
Dukungan juga datang dari umat Katolik di Brasil. Mereka mengatakan dengan sikap konservatifnya, Paus yang baru akan kembali meluruskan hal-hal yang telah menyimpang dari Gereja Katolik. Sementara umat di Argentina berharap sebagai gembala 1,1 miliar umat Katolik Roma, Paus baru dapat membawa kedamaian bagi dunia.
Banyak dari 1,1 milyar Katolik Roma melihat Kardinal Jerman itu mewakili kontinuitas setelah ia melayani sebagai salah satu rekan terdekat dari Yohanes Paulus II dan penjaga dari doktrin Gereja selama hampir seperempat abad, sebagai pria yang diberkati dengan kebijaksanaan dan kesabaran seperti halnya Paus Yohanes Paulus II.
"Saya percaya ini akan menjadi pemerintahan damai bagi seluruh agama," kata Lorenzo Gallegos, seorang doktor Filipina yang menghadiri misa di gereja di Manila.
Kanselir Jerman Gerhard Schroeder menyambut dengan penuh suka cita pengangkatan Ratzinger menjadi Paus Benediktus XVI. Menurutnya, Ratzinger adalah sosok yang besar dan tokoh yang dikenal dunia terutama dikalangan para ahli ilmu agama.
"Paus Benediktus ke XVI oleh sebagian masyarakat dipandang sebagai Paus penerus Paus Yohanes Paulus II karena kurang lebih akan meneruskan kebijakan pendahulunya yang juga anti perang mencintai perdamaian serta pembela, dan bertujuan menciptakan tatanan masyarakat dunia baru," kata Schroeder
Next Page: 1 | 2 | 3 |
Sandra Pasaribu
|