Konklaf Bersejarah Memilih Paus Baru Dimulai
Dalam suatu pertemuan bersejarah, para kardinal dari enam benua berkumpul pada hari ini, Senin, 18 April, untuk mengikuti konklav pertama mereka
Monday, Apr. 18, 2005 Posted: 7:19:34PM PST


|
Para kardinal bertemu dalam misa di Basilika St. Peter, 16 April 2005. REUTERS/Kimimasa Mayama |
Dalam suatu pertemuan bersejarah, para kardinal dari enam benua berkumpul pada hari ini, Senin, 18 April, untuk mengikuti konklaf pertama mereka dalam millennium yang baru untuk memilih paus baru yang akan meneruskan kepausan Paus Yohanes Paulus II dan membimbing 1,1 milyar umat Katolik Roma dunia ke dalam era yang baru.
Mewakili 52 negara, 115 kardinal merayakan misa pagi hari di Basilika St. Peter sebelum mengurung dirinya di kapel Sistine pada sore hari.
Disana, mereka mengambil sumpah kerahasiaan, mendengar meditasi dari kardinal senior dan memutuskan apakah akan mengambil voting pertama atau menunggu sampai hari Selasa.
“Paus baru (sesungguhnya) telah terpilih oleh Tuhan, kita hanya perlu berdoa agar tahu siapa orangnya,” kata Kardinal Ennio Antonelli, Uskup Agung Florence, mengatakan kepada orang percaya yang berkumpul pada kebaktian Minggu di gerejanya di Roma.
Walaupun konklaf dapat berlangsung berhari-hari, seorang paus dapat dipilih seawal-awalnya pada Senin siang jika para kardinal memutuskan untuk memulai balot pengundian.
Jika mereka memutuskan untuk menunda satu hari, mereka akan mengadakan voting empat kali putaran – dua di pagi hari, dua di sore hari – pada hari Selasa dan setiap harinya sampai seorang kandidat mendapatkan 2/3 dukungan: 77 suara. Jika mereka belum juga memutuskan sampai pada minggu ke dua, mereka dapat memvoting untuk mengubah aturan sehingga seorang pemenang dapat dipilih hanya dengan 58 suara mayoritas.
Jubir Vatikan Joaquin Navarro-Valls mengatakan asap untuk mengumumkan paus baru dapat dilihat kira-kira sekitar siang hari dan sekitar jam 7 malam setiap harinya. Sesaat sesudah paus baru terpilih, Vatikan juga akan membunyikan bel.
Tidak ada konklaf di abad lampau yang berlangsung lebih dari lima hari. Pemilihan yang menetapkan Paus Yohanes Paulus II berlangsung selama 3 hari.
Kardinal Salvatore Pappalardo, seorang Italia berumur 86 tahun yang terlalu tua untuk memilih, mengatakan kepada kantor berita pemerintah Italia hari Selasa kemarin, ia yakin konklaf akan dibimbing kepada orang yang tepat.
” Tuntunan (Tuhan) akan memunculkan paus untuk setiap masa,” katanya
Paus yang terpilih akan tercatat sebagai Paus ke-265 dalam sejarah Katolik Roma.
Konklaf akan dibuka dengan maklumat: Extra Omnes! Maksudnya bahwa sejak dimulainya konklaf, peserta akan putus hubungan dengan dunia luar. Selanjutnya petugas keamanan akan mengunci pintu dan para kardinal melangsungkan konklaf.
Tata cara konklaf sudah diperbaharui. Sebelumnya ditempuh tiga cara: aklamasi, kompromi dan pemilihan rahasia, sekarang akan dilakukan melalui pemilihan rahasia bertujuan agar masing-masing kardinal memilih calon dengan tanggung jawab pribadi.
Para kardinal akan dibagikan kertas suara dan menulis calonnya. Jika suara mencapai dua pertiga atau minimal setengah tambah satu, maka kertas suara akan dibakar. Asap putih dan bunyi lonceng akan menandai terpilihnya paus baru. Sebaliknya asap hitam menjadi tanda bahwa konklaf belum berhasil mencapai jumlah yang ditentukan.
Next Page: 1 | 2 |
Sandra Pasaribu
|