Basilika Santo Petrus Dibuka Kembali untuk Publik
Para kardinal juga membahas masalah keuangan dan penurunan jemaat misa di gereja-gereja Katolik Amerika Utara dan Eropa
Thursday, Apr. 14, 2005 Posted: 10:13:50AM PST
|
Para penziarah melihat makam Paus Yohanes Paulus II. (AP/ Observatore Romano) |
|
Kardinal Jerman Joseph Ratzinger bertemu Duta Besar Indonesia untuk Tahta Suci Bambang Prayitno di ruang Paul VI, Vatikan. (AFP/POOL/Arturo Mari) |
Ruang bawah tanah Basilika Santo Petrus, Vatikan, dibuka untuk umum, Rabu (13/4), untuk memberi kesempatan kepada penziarah mengunjungi makam Paus Yohanes Paulus II. Sebagian besar peziarah datang dari Polandia, negara asal mendiang Yohanes Paulus II.
Ruang bawah tanah itu dibuka sejak pukul 07.00 waktu setempat. Para peziarah diimbau untuk tak membawa bunga atau cenderamata dalam bentuk apa pun ke makam Sri Paus. Namun, mereka diperkenankan memberikan kolekte di tempat yang disediakan di dekat makam.
Sementara itu, para kardinal telah bertemu pada hari Selasa, 12 April untuk mematangkan berbagai persiapan menjelang pemilihan paus baru dan membahas masalah keuangan dan kondisi yang dihadapi Gereja Katolik Roma saat ini.
Akhir-akhir ini, minat umat Katolik untuk menghadiri misa gereja-gereja di wilayah Amerika Utara dan Eropa menurun. Karena itu, para kardinal mendesak agar gereja memberikan perhatian lebih pada masalah kesejahteraan agar jemaat tetap dekat dengan gereja.
Sebanyak 115 kardinal juga mengunjungi makam Paus Yohanes Paulus II di pemakaman bawah tanah Basilika Santo Petrus. Ziarah berlangsung usai mengadakan misa duka kelima untuk mendoakan Sri Paus yang dipimpin Kardinal Brasil Eugenio Sales de Araujo.
Sementara itu Kantor Pos Vatikan mulai mengedarkan perangko edisi khusus Sede Vacante atau kursi kosong hingga terpilihnya paus baru. Sesuai tradisi, periode vakum ini ditandai dengan penerbitan perangko dan koin Sede Vacante.
Vatikan juga menerbitkan laporan mengenai jumlah peziarah yang mengunjungi wilayah Tahta Suci Vatikan. Sekitar tiga juta orang mendatangi Kota Roma, sepekan setelah Sri Paus wafat. Sebanyak 21 ribu orang memasuki Basilika Santo Petrus setiap jam. Selama kurun waktu itu juga tercatat ada delapan ribu relawan yang turut ambil bagian serta seribu perjalanan kereta tambahan menuju Vatikan.
Beberapa diplomat telah tiba di Kota Vatikan untuk menyampaikan belasungkawa kepada para kardinal yang dipimpin Joseph Ratzinger, pejabat tinggi Kongregasi Doktrin Vatikan. Kardinal asal Jerman itu dikabarkan merupakan salah satu calon kuat penerus tahta kepausan.
Media massa Italia menyebutkan 40 sampai 50 dari 115 kardinal yang mempunyai hak pilih dikabarkan mendukung Ratzinger dalam pertemuan-pertemuan pra konklav pekan ini. Namun, tidak akan ada kepastian seelum diadakannya konklav yang akan dimulai 18 April mendatang. Untuk ditahbiskan sebagai paus yang baru, diperlukan dukungan minimal dua pertiga suara bagi seorang kardinal dalam konklav.
Nofem Dini
|