Ribuan Orang Terus Memberikan Penghormatan Kepada Paus di Hari Kedua
Sekitar 100.000 pelayat berjejer untuk masuk kedalam Basilika St Peter
Wednesday, Apr. 6, 2005 Posted: 6:09:14PM PST
|
Sekitar 100.000 orang diperkirakan berjejer mengantri untuk memasuki Basilika St Peter, Selasa, 5 April. (AP Photo/Peter Dejong) |
Ratusan ribu pelayat memadati Lapangan St Peter di Vatikan, menunggu untuk berbaris melewati jenazah Paus Yohanes Paulus II yang diperlihatkan di depan umum selama beberapa jam. Lautan manusia berjejer memenuhi Basilika St Peter untuk melihat jasad Paus dan memberikan penghormatan terakhir.
Jenazah Paus disemayamkan secara resmi selama tiga hari tiga malam, sampai pemakamannya pada hari Jumat, ini ditujukan agar masyarakat umum memiliki kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir mereka kepada Paus yang selama 26 tahun ini menjadi pemimpin Gereja Katolik Roma.
Jenazah Paus dipindahkan ke gereja tersebut dari apartemennya di Vatikan dalam upacara singkat namun mengharukan pada hari Senin. Pelayat tidak akan diizinkan berhenti di depan jenazah Paus yang ditempatkan di depan altar karena besarnya jumlah orang yang datang untuk memberikan penghormatan. Banyak pelayat yang berusaha memotret dengan ponselnya, namun kemudian ditegur secara halus oleh para penjaga Vatikan.
Pemilihan Paus baru bagi 1,1 milyar umat Katolik Roma telah dijabarkan Paus Yohanes Paulus II sendiri dalam sebuah dokumen tahun 1996 berjudul Universi Dominici Gregis (Of the Lord’s Whole Flock). Dokumen itu memuat prosedur yang akan dilakukan pejabat Vatikan dalam menangani wafatnya Paus dan menetapkan peraturan memilih penerusnya. Pada Sabtu malam lalu, Vatikan menyatakan ketetapan dokumen itu telah dijalankan.
Para Kardinal pada hari Senin dan Selasa bertemu untuk mendiskusikan pemakaman Paus dan detail-detailnya. Selama kekosongan kepemimpinan, Papal Chamberlain akan menjadi pejabat Vatikan paling penting. Dia bertugas mengatur upacara pemakaman dan menghancurkan simbol-simbol wewenang Paus, termasuk cincin Fisherman, yang dikenakan setiap Paus untuk mengenang Petrus yang seorang nelayan, dan menyegel surat-surat kepausan. Chamberlain juga akan menyiapkan conclave (pertemuan) para kardinal yang akan memilih Paus baru. Semua proses itu harus dimulai dari 15 hingga 20 hari sejak wafatnya Paus Yohanes Paulus II.
Dikenal sebagai “pangeran gereja”, para kardinal memiliki tanggung jawab memilih Paus sejak tahun 1059. Para kardinal akan bertemu setiap hari di Sistine Chapel dan disumpah menjaga kerahasiaan. Kata “conclave” berasal dari bahasa Latin yang artinya “dengan kunci” dimana pertemuan itu telah dimulai sejak lebih dari 700 tahun silam. Pada tahun 1243, Senat dan rakyat Roma terpaksa mengasingkan para kardinal setelah mereka mengalami kebuntuan selama satu setengah tahun sampai mereka akhirnya memilih Paus baru. Tahun 1271, para kardinal bukan saja diasingkan, namun diberikan sedikit roti dan air hingga mereka memilih Paus baru. Tapi, dalam 29 conclave terakhir hanya dilakukan lebih dari sebulan.
Sejak tahun 1831, conclave dilangsungkan tidak lebih dari empat hari, bahkan pemilihan Paus Yohanes Paulus II 1978 hanya berlangsung tiga hari. Diubahnya peraturan pemilihan Paus baru memungkinkan tidak terjadinya deadlock. Seorang Paus baru sekarang dipilih dengan suara terbanyak jika tak seorang kandidat pun berhasil meraih dua pertiga suara mayoritas setelah dilakukannya 30 babak pemungutan. Paus Yohanes Paulus II sendiri pernah dua kali mengikuti conclave sehingga ia mengetahui apa yang dialami para kardinal. Paus Yohanes akhirnya memutuskan membangun 131 kamar yang semuanya memiliki kamar mandi untuk 117 kardinal yang memiliki hak untuk memilih dan dipilih.
Next Page: 1 | 2 |
Eva N.
|