Kondisi Paus Sangat Serius, kata Jubir Vatikan
Ribuan umat Katolik di seluruh dunia berdoa untuk Paus
Friday, Apr. 1, 2005 Posted: 7:31:24PM PST
|
Sekelompok pemudi dari Jerman berdoa untuk Paus Yohanes Paulus II yang dikabarkan dalam kondisi sekarat akibat infeksi urin. AP |
Kondisi kesehatan Pemimpin umat Katolik, Paus Yohanes Paulus II makin memburuk akibat menderita serangan jantung yang berat dan saat ini berada dalam kondisi yang sangat serius, Vatikan melaporkan. Pengumuman itu dinyatakan beberapa jam setelah Paus digambarkan menderita demam akibat infeksi urin.
Hal ini diungkapkan juru bicara Vatikan, Joaquin Navarro Valls, pada hari Jumat di Vatikan. Valls mengatakan, Paus sempat mengalami demam tinggi akibat infeksi saluran urin. Namun, laporan terbaru mengatakan, Paus saat ini berada dalam kondisi yang stabil.
Pernyataan itu juga membacakan bahwa Paus telah menerima sakramen untuk orang yang mati dan sekarat kemarin malam- dan juga dilaporkan telah menerima pemberkatan terakhirnya.
"Pagi ini kondisi Bapa Suci sangat serius," isi pernyataan itu.
Ratusan orang berdiri di luar Vatikan, Kamis pada waktu setempat, sambil memegang lilin, berdoa, dan menangis. Mereka berkumpul di luar Vatikan setelah ada kabar yang menyebutkan bahwa Paus telah menerima Sakramen Terakhir".
"Saya sangat khawatir, mungkin dia (Paus) telah meninggal, mungkin dia sekarat. Saya sangat mengasihinya dan hanya ingin mengucapkan selamat jalan, tidak peduli apakah dia telah meninggal, saya hanya ingin berada di sini," ujar Jennifer Cole dari Amerika Serikat.
Paus diumumkan dalam keadaan sakit sejak awal Februari lalu akibat gangguan pada pernapasan. Setelah dirawat di RS Gemelli, Roma, Paus kembali ke Vatikan tanggal 11 Februari. Paus kemudian juga dilaporkan sukses menjalani operasi tenggorokan pada tanggal 25 Februari.
Namun, karena kesehatannya kembali memburuk, Paus kembali tidak muncul dalam upacara-upacara Pekan Suci menjelang Paskah. Hari Minggu Paskah, 27 Maret, Paus muncul di jendela yang menghadap Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Roma, untuk memberkati puluhan ribu peziarah dan turis. Paus hanya membuat tanda salib tanpa bicara.
Pemimpin dari Katolik Roma sedunia ini telah menjadi pejuang teguh yang menentang aborsi, perceraian, teologi liberal, homoseksualitas dan pendeta wanita, namun, kesaksian besar mengenai pengertian dan belas kasihnya juga sangat kuat.
Doa saat ini sedang dipanjatkan di seluruh dunia dari mereka yang beriman kepada Paus, dan sebuah media dunia menyatakan seluruh dunia saat ini menunggu berita tentang saat-saat terakhir Paus Yohanes Paulus II yang semakin dekat.
Nofem Dini
|